Perlu Revolusi Mental untuk Kembangkan Keuangan Syariah

Indonesia berambisi menjadi pusat keuangan syariah dengan potensi pasarnya yang begitu besar.

saham syariahMayoritas populasi muslim di Indonesia memang menawarkan pasar yang menggiurkan. Namun, menurut Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad, potensi besar tersebut hanya sekedar retorika apabila tidak melakukan pembenahan secara kontinu.

“Potensi besar yang kita miliki akan tinggal menjadi potensi apabila tidak secara total berbenah. Harus ada revolusi mental dalam cara mengembangkan keuangan syariah, bisnis syariah as usual karena itu harus kembangkan i’tikad baru,” kata Muliaman. Baca: Jokowi Optimis Indonesia Jadi Pusat Keuangan Syariah, Asal…

Ia mengungkapkan berdasar pada pengalaman dua tahun terakhir saat bisnis keuangan syariah menurun, semestinya memberi banyak pelajaran bagi pelaku industri. Apalagi mengingat krisis ekonomi datang dan pergi tanpa diundang. “Kalau tidak belajar, keterlaluan,” cetus Muliaman. Baca: Investasi Emas di Bank Syariah, Tahan Ancaman Krisis

Muliaman menuturkan jangka waktu terjadinya krisis kini cenderung semakin dekat, karena itu banyak hal mesti dipersiapkan pelaku industri keuangan. “Potensi dalam negeri banyak sekali, kekuatan dan kesiapan kita menjadi penting tidak hanya aspek keuangan, tapi juga sumber daya manusia dan tata kelola (governance) perlu persiapan yang baik,” papar dia.

Perekonomian Indonesia saat ini dan di berbagai macam emerging market di seluruh dunia sedang mengalami tekanan akibat dinamika perekonomian global, sehingga pertumbuhan ekonomi mengalami perlambatan. Mau tak mau hal tersebut pun turut mempengaruhi kinerja industri keuangan, termasuk keuangan syariah.