Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan 5.000 investor baru pada perhelatan Festival Pasar Modal Syariah 2016 bertajuk “Yuk Nabung Saham Syariah.”
Direktur Pengembangan BEI, Nicky Hogan mengatakan, sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar untuk dapat menjadi pusat bagi perkembangan produk investasi berbasis syariah baik di tingkat global maupun regional. Pasalnya, dalam beberapa tahun terakhir perkembangan produk syariah khususnya pasar modal menunjukkan pertumbuhan signifikan.
“Pertumbuhan pangsa pasar saham syariah lebih dominan dibandingkan nonsyariah hingga akhir 2015. Dari sisi produk, jumlah saham syariah tercatat sebanyak 318 saham atau 61 persen dari total kapitalisasi pasar saham di Indonesia,” ujar Nicky dalam konferensi pers Festival Pasar Modal Syariah 2016 di gedung BEI, Jakarta, Senin (28/3).
Lebih lanjut Nicky menuturkan, mengutip data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), BEI mencatat pada 2013 jumlah pemodal pasar modal syariah baru mencapai 803 investor dan meningkat 248 persen menjadi 2.795 investor syariah pada 2014.
“Jumlah investor syariah di sepanjang tahun lalu meningkat 76 persen menjadi 4.908 investor syariah hingga Desember 2015. Ini berdasarkan single identifikasi investor (SID) atau satu persen dari total 434.443 SID. BEI menargetkan tambahan 5.000 investor syariah baru hingga akhir tahun 2016 ini,” ungkap Nicky, dalam konferensi pers Festival Pasar Modal Syariah 2016, di gedung BEI, Jakarta, Senin (28/3).
Menurutnya, untuk mendorong peningkatan literasi dan minat masyarakat terhadap produk pasar modal syariah, BEI fokus melakukan sosialisasi dan edukasi. Seperti, Sekolah Pasar Modal Syariah yang telah diluncurkan Februari lalu, dan rutin digelar setiap pekan dengan kehadiran sekitar 30-50 orang.
[bctt tweet=”Jumlah investor syariah, 2015, meningkat 76% menjadi 4.908 investor syariah per Desember”]
“Kali ini, BEI juga akan menggelar Festival Pasar Modal Syariah 2016 bertajuk “Yuk Nabung Saham Syariah.” Tujuannya untuk memberikan edukasi dan mendorong pertumbuhan pasar modal syariah di Indonesia,” pungkas Nicky.