Pembiayaan produktif telah menjadi andalan baru BPRS Patriot.
Pembiayaan perbankan syariah telah lama dikenal fokus pada pembiayaan produktif ke usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Hal itu pula yang berupaya dipertahankan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Patriot pada tahun ini, setelah sebelumnya fokus pada pembiayaan konsumtif.
Direktur Utama BPRS Patriot Syahril T Alam mengatakan kepada MySharing beberapa waktu lalu, penyaluran pembiayaan ke UMKM merupakan sesuatu yang baru bagi BPRS Patriot. “Ini karena dulu core busines-nya BPRS Patriot di pembiayaan kepada pegawai negeri sipil. Namun, sekarang mulai ke produktif,” jelasnya. Baca: Pembiayaan di Bank Syariah
Sebelumnya porsi pembiayaan konsumtif bisa mencapai 90 persen dari total portofolio pembiayaan. Tetapi, tahun lalu pembiayaan produktif telah mendominasi dengan porsi 70 persen. “Karena pembiayaan UMKM itu khittah BPRS, jadi BPRS harus kembali kesana yaitu membiayai usaha mikro dan kecil. Kami juga akan tetap mempertahankan porsi pembiayaan produktif seperti tahun lalu,” ungkap Syahril.
Syahril menambahkan pihaknya kini juga telah dipercaya untuk menyalurkan dana bergulir pemerintah kota Bekasi untuk koperasi, usaha mikro dan kecil, dan kelompok usaha. Di tahun ini total dana bergulir yang akan disalurkan mencapai Rp 7,5 miliar.
“Untuk pembiayaan dana bergulir ke koperasi plafonnya maksimal Rp 100 juta, untuk mikro plafonnya sampai Rp 50 juta, dan untuk kelompok usaha Rp 5 juta per orang. Tingkat marginnya ekuivalen 4 persen,” paparnya. Pada 2015 BPRS Patriot mencatat pembiayaan sebesar Rp 37 miliar, dana pihak ketiga Rp 46,8 miliar, dan aset Rp 67,1 miliar.
Pembiayaan produktif mendominasi hingga 70% di BPRS Patriot Bekasi @gangtekel Click To Tweet