Jangkauan layanan kepada masyarakat hingga ke pelosok wilayah menjadi sangat penting bagi terciptanya keuangan inklusif.
Salah satu lembaga keuangan syariah yang berperan dalam menjangkau masyarakat hingga ke daerah pelosok adalah bank pembiayaan rakyat syariah (BPRS). BPRS Patriot pun berencana untuk menambah dua kali lipat jaringan kantornya di tahun ini.
BPRS milik pemerintah kota Bekasi tersebut kini memiliki enam kantor. Rencananya pada 2016 jumlah kantor akan bertambah enam unit, sehingga total kantor menjadi 12 unit sesuai dengan jumlah kecamatan di kota Bekasi. “Kami harap 2016 ini kalau bisa tambah enam kantor kas supaya di setiap kecamatan ada jaringan kantor,” kata Direktur Utama BPRS Patriot Syahril T Alam.
Ia menambahkan tambahan jaringan kantor kas tersebut rencananya akan berlokasi di sentra bisnis setempat. “Karena pembiayaan kami tetap fokus di usaha mikro dan kecil jadi nanti kantor kas akan buka di dekat pasar,” ujar Syahril. Pembiayaan produktif BPRS Patriot tercatat mencapai 70 persen dari portofolio pembiayaan. Baca: Kembangkan Usaha dengan Bantuan BPRS
Berdasar Statistik Perbankan Syariah per Juni 2015 jumlah BPRS di Indonesia mencapai 161 buah dengan jaringan kantor sebanyak 433 unit. Jumlah pegawai di BPRS tercatat sebanyak 4.808 orang. Dari sisi aset BPRS seluruh Indonesia mencapai Rp 6,8 triliun, pembiayaan Rp 5,5 triliun dan dana pihak ketiga Rp 4,09 triliun.
Pada 2015 BPRS Patriot mencatat pembiayaan sebesar Rp 37 miliar, dana pihak ketiga Rp 46,8 miliar, aset Rp 67,1 miliar, dan laba Rp 2,4 miliar. Rasio pembiayaan bermasalah turun dari 10 persen menjadi 7,5 persen dan rasio kecukupan modal sebesar 50,02 persen.
BPRS Patriot berencana menambah 6 kantor kas agar di tiap kecamatan ada jaringan kantornya Click To Tweet