Penyaluran pembiayaan BPRS Bandar Lampung yang sebagian besar ditujukan bagi pegawai negeri dan swasta berpendapatan tetap membuat kinerja dan kualitas pembiayaan terjaga di tahun ini.
Direktur Utama Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Bandar Lampung Ridwansyah, mengatakan pembiayaan tidak menurun karena imbas perekonomian global. Justru pembiayaan per September 2015 tumbuh 43 persen, dari Rp 32 miliar menjadi Rp 47 miliar.
“Banyak pembiayaan kami ke pegawai swasta dan pegawai negeri sipil, jadi bukan identik pada pembiayaan ke PNS saja. Sebagian besar juga merupakan pembiayaan konsumtif dan lainnya, seperti kalau musim tahun ajaran baru kebutuhan pembiayaan untuk anak sekolah,” jelas Ridwansyah. Baca: BPRS Bandar Lampung Andalkan Kecepatan Layanan
Rata-rata pembiayaan yang disalurkan sebesar Rp 25 juta per nasabah. Namun ada pula pembiayaan yang bernilai lebih kecil. “Sampai Rp 2 juta juga masih kami layani,” ujar Ridwansyah. BPRS Bandar Lampung pun telah menetapkan timeline layanan pembiayaan yang dilakukan mulai tanggal 1 sampai tanggal 20 setiap bulannya.
Sementara, di sisi rasio pembiayaan bermasalah (non performing finance/NPF), Ridwansyah mengungkapkan angkanya sedikit naik dari akhir tahun lalu yang sebesar dua persen. “NPF ada perubahan, angkanya saat ini sekitar 2,4 persen. Namun, sampai akhir tahun diupayakan untuk jadi dua persen,” tukas dia. Baca: Ini Penyebab Pertumbuhan Perbankan Syariah Melambat
Langkah yang dilakukan adalah memiliki tim khusus penagihan dan melakukan penyelesaian pembiayaan bermasalah dengan rescheduling, reconditioning, dan restructuring. “Mana yang perlu reschedule ya dilakukan, sedangkan yang PPAP (Penghapusan Penyisihan Aktiva Produktif ) yang sudah lama diusulkan hapus buku walaupun nilainya tidak besar,” pungkas Ridwansyah.