Pangsa pasar industri keuangan syariah di Indonesia memang baru di kisaran lima persen. Namun, biarpun masih kecil, yang penting berkualitas.
Ustadz Subki Al Bughury, mengakui bahwa ia mencintai keuangan syariah di Indonesia, meski terkadang regulasi kurang mendukung. “Saya tetap memilih syariah walau yang syariah marginnya kalau dihitung-hitung dua kali lipat dari konvensional,” tukas Subki.
Ia meyakini kendati pangsa pasar industri keuangan syariah di tanah air baru lima persen, keuangan syariah penuh dengan keberkahan. “Saya yakin karena industri keuangan syariah mengikuti aturan agama Allah. Karena aturan agama Allah itu nempel, saya yakin ada keberkahan disana,” jelas Subki. Baca: Bank Syariah Memberikan Keberkahan untuk Sesama
Ustadz yang pernah bermain di salah satu sinetron Indonesia ini pun mengisahkan pertemuannya dengan seorang teman asal Inggris yang anaknya mengambil kuliah S2 ekonomi Islam. Terheran-heran dengan keputusan anak sang teman, ia pun bertanya lebih lanjut tentang alasan mengambil kuliah ekonomi Islam.
- Diskusi Inspiratif Rabu Hijrah: “Sinergi Pentahelik Ekonomi Syariah Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045”
- Pleno KNEKS 2024: Ekonomi Syariah Kekuatan Baru Menuju Indonesia Emas 2045
- CIMB Niaga Syariah Resmikan Pembukaan Syariah Digital Branch di Medan
- Adira Finance Syariah, Danamon Syariah & Zurich Syariah Gelar FPR2024 di Rangkasbitung
“Ada teman dari Inggris yang anaknya kuliah S2 Ekonomi Islam dan penelitiannya di Malaysia dan Singapura, saya tanya kenapa ambil itu? Dia jawab karena diantara ekonomi lain goyang, ekonomi syariah stabil, ekonomi yang menentramkan. Anak teman saya yang dari Inggris itu bilang kalau ekonomi Islam itu memberikan kedamaian,” ungkap Subki. Baca: Jawa Timur Bertekad Jadi Pusat Ekonomi Syariah
Subki melanjutkan walau skala industri keuangan syariah di Indonesia masih kecil, tidak berarti selalu jelek. “Karena ada sekelompok kecil yang mampu mengalahkan kelompok besar sebagaimana yang dikisahkan di Al Quran. Jadi walau kecil yang penting berkualitas. Semoga ke depannya keuangan syariah di Indonesia lebih besar, jadi manfaatnya bisa dirasakan lebih banyak orang,” harapnya.