Kapitalisasi saham syariah mencapai Rp 2.800 triliun.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan Nurhaida, mengatakan pertumbuhan pasar modal syariah tercatat sebesar 12-15 persen dari tahun ke tahun. “Dari 581 emiten, 336 di antaranya atau 57 persen adalah emiten syariah. Kapitalisasi pasarnya Rp 2.800 triliun,” kata Nurhaida dalam Pembukaan Festival Pasar Modal Syariah di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Rabu (30/3).
Sementara, perkembangan di instrumen reksa dana syariah dan sukuk juga cukup baik. Total reksa dana syariah tercatat sebanyak 97 produk atau 8,58 persen dari total produk reksa dana konvensional. Nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana syariah sebesar Rp 9,54 triliun atau 3,28 persen dari total NAB yang mencapai lebih dari Rp 270 triliun.
Total reksa dana syariah, 97 produk dengan Nilai Aktiva Bersih Rp 9,54 T Click To TweetSedangkan, untuk sukuk korporasi tercatat sebanyak 45 buah dengan nilai outstanding sebesar Rp 9,52 triliun, atau pangsa pasarnya sebesar 3,57 persen. Untuk sukuk negara, pangsa pasarnya pun telah mencapai sepertiga dari total surat berharga negara. Pangsa pasar sukuk negara sebesar 13 persen dari surat berharga negara, dengan total nilai sebanyak Rp 328 triliun.
“Ruang tumbuh masih besar. Dari sisi pelaku juga ada banyak dengan 34 manajer investasi yang menawarkan reksa dana syariah, 23 perusahaan efek, 14 bank kustodian dan sembilan sekuritas pemilik online trading syariah. Dari sini pelaku di pasar modal syariah ini cukup dan masih bisa berkembang,” ujar Nurhaida.
Ada 34 manajer investasi menawarkan reksa dana syariah Click To TweetIa pun mengharapkan ke depan masyarakat semakin memahami pasar modal syariah, sehingga permintaan naik, produk semakin berkembang dan pendalaman pasar bisa tercapai. Demi lebih menjangkau masyarakat luas, Nurhaida menyebutkan saat ini juga sudah ada produk investasi di pasar modal syariah yang investasinya mulai dari Rp 100 ribu. “Sosialisasi dan edukasi terus dilakukan. Diharapkan dengan masyarakat masuk ke pasar modal jadi semkakin ingin tahu dan tumbuh keingintahuan lebih dalam soal pasar modal,” pungkasnya.