Islamic Development Bank (IDB) secara resmi telah mendirikan kantor perwakilan di Jakarta di penghujung tahun lalu. IDB pun diharapkan bisa lebih berperan mendukung perekonomian Indonesia.
Salah satu upaya dukungan yang dilakukan diantaranya adalah beberapa waktu lalu anak usaha IDB, yaitu International Islamic Trade Finance Corporation (ITFC), telah menjalin kerjasama dengan unit usaha syariah Bank Danamon dengan menggelontorkan dana sebesar 200 juta dolar AS untuk kebutuhan pembiayaan perdagangan di tahun ini. Namun, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun mendorong agar IDB dapat memperluas dukungannya ke berbagai sektor lainnya.
Deputi Komisioner Pengawas Perbankan OJK, Mulya E Siregar, menuturkan peran IDB dalam mendukung perekonomian Indonesia memang mulai meningkat, terutama dalam menyediakan pembiayaan bagi proyek pemerintah dan swasta, termasuk diantaranya pembiayaan perdagangan. “Namun saya berharap IDB dapat mendukung Indonesia tidak hanya pada pembiayaan perdagangan, tetapi juga ke sektor yang lebih luas, seperti infrastruktur, energi, pangan, dan agrikultur yang menjadi program prioritas pemerintah,” kata Mulya. Baca: Danamon Syariah Jalin Kerjasama dengan International Islamic Trade Finance Corporation
Selain itu, lanjutnya, kerjasama antara IDB dan Indonesia juga dapat terus dilanjutkan melalui promosi dan fasilitasi perdagangan, pembangunan kapasitas, pengembangan kerjasama komoditas dan perdagangan antara negara-negara anggota IDB. “Pertumbuhan ekonomi ini tentu membutuhkan dukungan pembiayaan dari sektor perbankan untuk menggerakkan investasi dan usaha di sektor riil,” ujar Mulya.
Sekitar 57 negara anggota yang tergabung di Organisasi Konferensi Islam (OKI) memiliki produk domestik bruto sebesar 6,7 triliun pada 2013. Pertumbuhan ekonomi negara-negara anggota OKI juga melampaui perekonomian global. Baca: Delapan Hal Ini Motori Pertumbuhan Pasar Muslim!
Menurut Dana Moneter Internasional, pada 2015-2019 pasar OKI diperkirakan tumbuh 5,4 persen, dibanding pertumbuhan perekonomian dunia lainnya yang sebesar 3,6 persen. Selain itu, transaksi perdagangan, investasi dan keuangan antara negara-negara OKI pun meningkat. Transaksi antar anggota OKI diperkirakan tumbuh 20 persen pada 2015.