OJK: Aset Bank Syariah Tumbuh 17,96 Persen Tahun Ini

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan pertumbuhan perbankan syariah tumbuh 17,96 persen, lebih tinggi dari target perbankan nasional.

gerai bank bni syariah
Ilustrasi salah satu gerai Bank Syariah.

Deputi Komisioner Pengawas Perbankan OJK, Mulya E Siregar, menuturkan di tahun ini OJK memperkirakan pertumbuhan kredit perbankansebesar 16,46 persen. Angka tersebut dipandang cukup memadai untuk memacu laju pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan pemerintah. “Namun proyeksi pertumbuhan atas dasar rencana bisnis bank yang disampaikan perbankan syariah, tahun ini insya Allah aset industri perbankan syariah dapat tumbuh 17,96 persen,” kata Mulya, Kamis (22/1). Baca juga: Muliaman Hadad, “Kita Perlu Bank Syariah yang Lebih Besar”

Sejalan dengan itu, lanjutnya, OJK pun terus berupaya meningkatkan peran dan kontribusi bank syariah dalam sistem keuangan nasional, yang diantaranya diantaranya dicerminkan dari pangsa pasar yang signifikan. Ia pun meyakini bank syariah punya ruang untuk tumbuh besar. “Oleh karena itu, kita dituntut secara persisten terus mendorong pertumbuhan bank syariah dan membuka potensi serta mengatasi hambatan pertumbuhan agar kurva pertumbuhan bisa berbalik dengan tren pertumbuhan yang positif dan tinggi, yang pada akhirnya bisa mencapai skala ekonomis yang bisa meningkatkan efisiensi dan daya saing bank syariah Indonesia,” papar Mulya.

Ia mengakui kinerja industri perbankan syariah nasional pada 2014 melambat dibanding tahun sebelumnya. Volume usaha industri perbankan syariah pada tahun lalu sebesar 12,4 persen, lebih lambat dari catatan di 2013 yang sebesar 24,2 persen. Mulya mengemukakan kondisi tersebut terjadi selain karena kondisi makroekonomi yang penuh tantangan, juga diakibatkan oleh perbankan syariah melakukan langkah konsolidasi internal untuk memperkuat modal dan memperbaiki strategi bisnis untuk periode berikutnya. [su_pullquote align=”right”]“Walau perbankan syariah nasional melambat tapi secara nasional punya ketahanan permodalan lebih baik” [/su_pullquote]

“Walau perbankan syariah nasional melambat tapi secara nasional punya ketahanan permodalan lebih baik. Ini tercermin dari rasio kecukupan modal yang naik menjadi 15,18 persen dari 14,4 persen, dan sejumlah indikator kesehatan likuiditas yang lebih baik pula. Hal ini menjadi modal penting pertumbuhan ke depan,” tegas Mulya.

Sementara, Kepala Direktorat Perbankan Syariah OJK, Edi Setiadi, menambahkan bahwa target pertumbuhan di tahun ini dipatok mengingat konsolidasi internal bank syariah telah berakhir dan kini memiliki strategi baru untuk pembiayaan ke depan. “Dari sisi rasio pembiayaan bermasalah juga mengalami perbaikan, sekaligus juga karena ada pembiayaan baru. Kemarin rasio pembiayaan bermasalah gross sekitar 4,6 persen, tapi untuk nett-nya di bawah itu. Ini memang patut diwaspadai dan menjadi salah satu yang harus ditangani di tahun ini,” pungkas Edi. Baca juga: Bank Syariah Selektif Terapkan Akad Bagi Hasil