Meski harga minyak dunia sedang anjlok, minat investor asal Timur Tengah terhadap sukuk global pemerintah Indonesia tetap meningkat.
Pekan lalu pemerintah Indonesia kembali menerbitkan sukuk global sebesar 2,5 miliar dolar. Jumlah tersebut lebih besar dari penerbitan sukuk global pada 2014 yang sebesar 2 miliar dolar. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya penerbitan sukuk global pemerintah Indonesia di tahun ini pun diminati oleh banyak investor dari berbagai belahan dunia.
Dilansir dari laman Kementerian Keuangan, Senin (4/4), setelah dilaksanakan roadshow di beberapa kota pusat keuangan syariah di kawasan Asia, Eropa dan Timur Tengah, transaksi ini mendapat respon yang sangat baik dari para investor global dan menghasilkan jumlah penawaran hingga 8,6 miliar dolar AS. Hal ini menunjukkan tingginya minat investor terhadap Surat Berharga yang diterbitkan Pemerintah Indonesia dan tingginya tingkat kepercayaan investor terhadap prospek perekonomian Indonesia.
Dilihat dari distribusi investor berdasarkan wilayah, investor asal Timur Tengah dan investor syariah mendominasi pembelian sukuk global Indonesia yang terdiri dari dua seri yaitu SNI21 dan SNI26. Sebanyak 42 persen investor Timur Tengah dan syariah membeli sukuk SNI21, sedangkan 28 persen membeli sukuk SNI26.
Selanjutnya diikuti oleh investor Asia (selain Indonesia) yang persentase investornya sebanyak 31 persen yang membeli sukuk SNI21 dan 25 persen yang membeli SNI26. Diikuti oleh investor Eropa dengan 15 persen (SNI21) dan 22 persen (SNI26), investor Indonesia yang prosentasenya masing-masing 10 persen untuk dua seri sukuk, dan investor Amerika yang sebanyak 2 persen membeli sukuk SNI21 dan 15 persen yang membeli sukuk SNI26.
Sementara, jika dilihat dari jenis investornya, sukuk global paling diminati oleh assets funds manager sebanyak 40 persen (SNI21) dan 59 persen (SNI26). Berikutnya bank sebanyak 38 persen (SNI21) dan 25 persen (SNI26), bank sentral dan Sovereign Wealth Funds sebanyak 13 persen (SNI21) dan 8 persen (SNI26), asuransi dan dana pensiun sebesar 5 persen (SNI21) dan 4 persen (SNI26), serta private bank yang porsinya masing-masing 4 persen pada penerbitan dua seri sukuk tersebut.
Investor global tawar #sukuk global Indonesia hingga USD 8,6 Miliar Click To TweetJoint Lead Managers dan Bookrunners dalam transaksi ini adalah CIMB Investment Bank Berhad, Citigroup (B&D), Deutsche Bank, Dubai Islamic Bank, dan Standard Chartered Bank. Sedangkan Bahana Securities dan Danareksa Sekuritas bertindak selaku Co-Manager. Sukuk Global yang diterbitkan ini mendapat rating Baa3 dari Moody’s, BB+ dari Standard & Poor, dan BBB- dari Fitch.