Ini Kata Pelaku Bank Syariah Soal Share 10% dari Induk

Salah satu program kerja prioritas dalam Roadmap Perbankan Syariah adalah optimalisasi peran bank induk agar mendorong anak usaha bank syariah memiliki pangsa pasar minimal 10 persen. Apa pendapat dari pelaku bank syariah mengenai hal tersebut?

Bank-Syariah-2-300x246Direktur Keuangan dan Strategi Bank Syariah Mandiri (BSM), Agus Dwi Handaya, mengatakan saat ini aset BSM mencapai Rp 68 triliun, atau hampir 8 persen dari aset Bank Mandiri yang sebesar Rp 868 triliun pada Maret 2015. Untuk menuju target pangsa pasar 10 persen dari induk, tambah Agus, pihaknya pun menyiapkan tiga hal yang menjadi fokus utama, yaitu penguatan di sumber daya manusia, teknologi informasi (TI), dan manajemen risiko.

“Karena kami bukan cuma ingin tumbuh cepat dan besar, kami ingin sustain. Jadi target kami sebenarnya di 2020 aset mencapai Rp 200-250 triliun. Mungkin sharenya nanti tidak sampai 20 persen tapi pasti lebih dari 10 persen karena sekarang saja sudah dekat dengan 10 persen,” tukas Agus, akhir pekan lalu. Baca: OJK Imbau Bank Syariah Miliki Share 10% dari Induk

Ia menambahkan hal lainnya yang sangat menentukan untuk mencapai target share yaitu integrasi sinergi dengan Bank Mandiri,  Grup Mandiri, dan peningkatan produktivitas kantor cabang. “Jadi tiga hal tadi ditambah dengan sinergi. Selain itu, yang juga penting adalah peningkatan produktivitas cabang, tapi sebenarnya produktivitas adalah hasil dari tiga hal tadi. Jadi kalau SDM, TI dan manajemen risiko bagus nanti produktivitas cabang meningkat,” jelas Agus.

Sementara, Wakil Direktur Utama BCA Syariah, John Kosasih, mengatakan BCA Syariah telah berusia lima tahun sejak berdiri pada April 2010. Pangsa pasar asetnya pun belum mencapai lima persen dari induknya. “Kami masih kecil karena masih baru, sementara induknya (BCA) kan sudah besar. Jadi share belum ada lima persen karena kami masih merangkak dari bawah, tapi kalau dilihat dari pertumbuhannya kami jauh diatas industri,” ujar John.

Tahun lalu BCA Syariah tumbuh 47 persen, sedangkan pada posisi per Maret 2015 tumbuh 58 persen. Dengan rekam pertumbuhan diatas industri tersebut, John menuturkan hanya  masalah waktu saja untuk mencapai pangsa pasar 10 persen dari induk. “Untuk menuju pangsa pasar aset 10 persen membutuhkan waktu,” tegas John. Baca Juga: BNI Syariah Berharap Lembaga Pemerintah Percayakan Dananya ke Bank Syariah

Demi mencapai target share tersebut, lanjut John, BCA Syariah pun berupaya memberi kenyamanan transaksi kepada nasabah. Diantaranya, nasabah BCA Syariah dapat bertransaksi menggunakan ATM BCA di seluruh Indonesia, Halo BCA, dan melakukan setoran tunai di seluruh kantor cabang BCA. BCA Syariah kini juga sudah memiliki 45 jaringan kantor, dimana sebagian diantaranya menempel dengan kantor BCA. “Sekarang BCA Syariah juga sudah ada mobile banking dan kami ditunjuk sebagai mitra strategis KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia) untuk rekening dana nasabah. Ini merupakan langkah kita untuk memenuhi kebutuhan nasabah,” jelas John.

Di sisi lain, Direktur Unit Usaha Syariah (UUS) PermataBank Achmad K Permana, mengatakan dengan ketentuan agar bank syariah memiliki pangsa pasar aset minimal 10 persen dari induk, maka industri perbankan syariah nasional juga akan naik 10 persen. “Ini arahan yang benar, jadi kembali ke induk agar anaknya dibesarkan 10 persen. Lebih mudah dan bertenaga dibanding OJK hanya menuntut industri. Kalau begini, OJK meminta komitmen induk. Ketika anak dibagi bisnis dan pasar, dampaknya akan jauh lebih nyata,” kata Permana.

Ia menambahkan induk bank-bank konvensional juga sudah bertemu dengan OJK dan dimintai komitmennya oleh OJK, termasuk memberi peluang tumbuh bisnis yang anak syariahnya memang bagus. “Permatabank Syariah diberi KPR karena pembiayaan rumah dengan skim syariahnya lebih bagus. Syariah pun harus kompetitif sehingga nasabah tidak merasa dipaksa, tapi karena memang tertarik. Dengan induk memfasilitasi anak-anaknya untuk masuk ke bisnis yang memang sudah dikuasai induk, risiko anaknya (bank syariah) akan mengecil. Jadi kalau anak usaha bank syariah bisa bagus akan didukung,” papar Permana. Saat ini share aset UUS Permatabank terhadap induk sebesar sembilan persen, dan share keuntungan sudah lebih dari 10 persen.