Empat Variabel yang Tentukan Imbal Hasil Sukuk

Imbal hasil yang atraktif mampu menarik lebih banyak investor.

Direktur – Head of Debt Syndicate CIMB Sekuritas Anung R Hascaryo memaparkan dalam penerbitan sukuk atau obligasi, ada empat variabel yang menentukan imbal hasil instrumen tersebut. “Komponen yang menentukan imbal hasil adalah rating dari si perusahaan, tenor yang diterbitkan, sektor emiten juga berpengaruh dan kredit dari issuer (penerbit sukuk),” katanya.

CIMB Sekuritas: Yang menentukan imbal hasil #Sukuk adalah rating penerbitnya Click To Tweet

Ia menyontohkan dalam penerbitan sukuk tidak bisa dibandingkan imbal hasil antara penerbit yang berasal dari sektor keuangan dengan infrastruktur. Anung mengungkapkan di sektor keuangan, yang memuat industri perbankan dan perusahaan pembiayaan, total outstanding sektor tersebut baik sukuk maupun obligasi antara 40-50 persen.

“Jadi investor sudah sangat heavy dengan sektor itu, makanya biasanya berpengaruh ke permintaan dan akhirnya ke pricing (imbal hasil). Tidak bisa dibandingkan dengan sektor infrastruktur yang terbatas jumlah issuer emitennya, yang biasanya investor akan lebih berani untuk bidding pricing-nya,” papar Anung.

Anung menambahkan investor juga akan melihat dari kredit dan rating perusahaan. “Bisa jadi rating-nya AAA tapi AAA itu karena apa? Apa karena dukungan dari holding company atau standalone? Itu investor juga melihat. Kalau kredit perusahaan sejauh dia bagus seperti PLN atau Pertamina, maka jika mereka menerbitkan sukuk, saya yakin pricing-nya akan kompetitif,” pungkasnya.

Dalam Islamic Finance Country Report for Indonesia yang disusun oleh IRTI IDB dan Thomson Reuters, outstanding sukuk di Indonesia berdasar sektornya didominasi oleh sektor perbankan (24 persen). Diikuti oleh sektor energi listrik sebesar 18 persen, telekomunikasi 15 persen, kontraktor 9 persen, dan sektor-sektor lainnya seperti transportasi, industri, minyak dan gas, dan pertambangan. Baca juga: Ilustrasi Perhitungan Sukuk Ritel