BCA Syariah Fokus Kembangkan UMKM

Jumlah usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang mencapai puluhan juta unit di Indonesia merupakan peluang pasar yang sulit untuk diabaikan. UMKM pun menjadi fokus pembiayaan BCA Syariah.

UMKMWakil Direktur Utama BCA Syariah John Kosasih, mengatakan saat ini UMKM masih menjadi fokus pembiayaan BCA Syariah. Porsi pembiayaan UMKM BCA Syariah pun telah mencapai diatas 20 persen. “Dari sisi modal kami belum bisa masuk ke (pembiayaan) korporasi, jadi kami fokus ke UMKM,” ujar John saat ditemui beberapa waktu lalu. Baca: Manfaatkan Ragam Produk Keuangan Syariah untuk Bisnis

John menuturkan untuk pembiayaan kepemilikan kendaraan bermotor dan properti pun BCA Syariah lebih konsentrasi pada penggunaan untuk usaha produktif, kendati tidak menutup kemungkinan untuk menerima pengajuan pembiayaan kendaraan bermotor dan properti yang bersifat konsumtif. “Sesuai dengan program pemerintah yang meminta agar kami aktif berperan di sektor produktif, jadi kami aktif masuk ke sana, tapi apabila ada nasabah yang produktif tadi ingin dapat pembiayaan kepemilikan rumah atau kendaraan bermotor (yang konsumtif), ya kami terbuka,” jelas John.

Secara rata-rata pertumbuhan BCA Syariah tercatat jauh di atas industri perbankan syariah nasional. Secara total pembiayaan BCA Syariah tumbuh 58 persen (year-on-year) dan dana pihak ketiga naik 50 persen. Dari sisi akad pembiayaan didominasi oleh murabahah sebesar 45 persen, sisanya ijarah dan akad bagi hasil seperti musyarakah dan mudharabah. Baca: Jual Beli dengan Akad Murabahah, Tidak Sulit

Dalam kurun waktu lima tahun BCA Syariah telah tumbuh pesat. Di masa awal aset BCA Syariah, yang merupakan hasil konversi dari Bank UIB, tercatat sebesar Rp 300 miliar. Namun, saat ini jumlah asetnya telah mencapai Rp 3,4 triliun. “Tahun ini Insya Allah asetnya bisa mencapai Rp 4 triliun,” cetus Direktur Utama BCA Syariah Yana Rosiana.

Sampai kuartal I 2015, BCA Syariah telah tumbuh lebih dari 50 persen. Namun, lanjut John, pihaknya tak membatasi target pertumbuhan di tahun ini. “Kami tidak membatasi pertumbuhan kalau memang pertumbuhan masih oke, ini kan tergantung pasar. Di kuartal I saja kami sudah tumbuh lebih dari 50 persen. Namun, kami juga tidak boleh jumawa jadi tetap harus tumbuh, dan yang kami jaga adalah kualitas, jadi pertumbuhan harus berkualitas,” papar John. Per Maret 2015 rasio pembiayaan bermasalah BCA Syariah tercatat sebesar 0,3 persen karena sejak awal menerapkan proses pembiayaan yang selektif.