Bank Muamalat melakukan penanaman mangrove akhir pekan lalu di Telaga Waja Tengkulung, Nusa Dua, Bali, guna memperbaiki kondisi ekosistem hutan mangrove di perairan pulau Nusa Dua agar dapat lebih terjaga dalam waktu lama.
“Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki wilayah hutan bakau (mangrove) terluas di dunia. Namun, data tahun 2014 yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia menyatakan hampir 40 persen hutan mangrove di berbagai wilayah di Indonesia rusak parah,” ujar Direktur Utama Bank Muamalat – Endy Abdurrahman menanggapi positif kegiatan CSR Bank Muamalat ini.
Menurut Endi, kegiatan ini dilakukan pihak Bank Muamalat dalam rangka mendukung upaya pemerintah untuk melestarikan ekosistem hutan mangrove di Indonesia.
Kegiatan penanaman bibit tanaman mangrove ini dilakukan Bank Muamalat bekerjasama dengan Forum Peduli Mangrove Bali dan Geotrek Adventure sebagai pendamping dan pemandu di lapangan.
Kegiatan CSR Bank Muamalat ini dimulai dengan penanaman bibit mangrove secara simbolik oleh jajaran direksi Bank Muamalat yang hadir antara lain; Direktur Utama Bank Muamalat Endy Abdurrahman, Direktur Korporasi Indra Y. Sugiarto, Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko Evi Afiatin Ismail, Direktur Keuangan & Strategi Hery Syafril, Direktur Eksekutif Sumber Daya Manusia Awaldi, dan Direktur Eksekutif Operasional Masa Paskalis Lingga.
Indonesia sendiri merupakan salah satu negara yang memiliki wilayah hutan bakau (mangrove) terluas di dunia. Namun, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia pada 2014 dinyatakan, hampir 40% hutan mangrove di berbagai wilayah di Indonesia rusak parah.
Selain melakukan penanaman bibit tanaman mangrove, Bank Muamalat melanjutkan kunjungannya ke lokasi penangkaran penyu (turtle island) di Desa Adat Moncoot Sari, Tanjung Benoa, Nusa Dua, Bali.