Kegaitan pelatihan keterampilan membatik dan ikat celup Sentra Batik Seulanga yang didukung Bank Aceh Syariah di Mireuk Taman, Aceh Besar.

Bank Aceh Syariah Dukung Eksistensi Batik Seulanga

PT Bank Aceh Syariah Kantor Pusat Operasional (KPO) mendorong eksistensi Sentra Batik Seulanga di Mireuk Taman, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar, untuk bangkit, maju dan berkembang.

Batik Aceh dengan penabalan merek ‘Batik Seulanga’ itu dinilai potensial dan diharapkan menjadi sektor andalan baru yang mampu dikelola secara optimal, seiring perkembangan ekonomi kreatif.
 
Hal itu diungkapkan Pemimpin PT Bank Aceh Syariah KPO – Fadhil Ilyas. Menurut Fadhil, budaya Aceh yang beragam menyimpan potensi bagi perkembangan industri teksil. Konfigurasi motif yang kaya dan unik diharapkan mampu menjadikan Batik Seulanga memiliki khas tersendiri. Alasan itu lah yang mendorong Bank Aceh Syariah KPO memberi dukungan dengan menggelar pelatihan keterampilan membatik dan ikat celup baru-baru ini di Sentra Batik Seulanga di Mireuk  Taman, Darussalam, Aceh Besar.
 
Menurut Fadhil, pelatihan keterampilan membatik, dimaksudkan untuk memberikan akses kepada masyarakat untuk memahami alur proses produksi batik Aceh yang sarat akan nilai seni, filosifi, dan religi.
 
“Kegiatan ini merupakan rangkaian dari sejumlah pelatihan yang telah dilakukan Bank Aceh Syariah dalam rangka mendukung tumbuh kembang UMKM,” ujar Fadhil.
 
Pembina Sentra Batik Seulanga – Ulyani  SE mengatakan, kegiatan pelatihan diikuti 20 wanita yang berasal dari Kota Banda Aceh dan Aceh  Besar. Peserta diajarkan membatik dengan teknik celup, tulis, dan cap oleh ahli batik yang profesional, di samping peserta diperkenalkan dengan sejumlah alat dan bahan yang lazim digunakan dalam proses produksi batik.
 
“Kami baru mendirikan sentra batik ini bulan Juli lalu. Alhamdulillah saat ini respon yang kami terima sangat positif,” ujar Keuchik Mireuk Taman.

Wakil Tim Penggerak PKK Aceh – Dr Ir Dyah Erti Idawati MT yang hadir memberikan dukungannya mengatakan, penyelenggaraan kegiatan ini memiliki korelasi dalam mendukung program pemerintah dalam penggunaan produk lokal.

Dyah mengharapkan, nantinya batik Aceh dapat digunakan di seluruh instansi pemerintah dalam rangka meningkatkan citra produk.
 
“Sudah saatnya kita menggunakan batik Aceh agar dapat dikenal lebih luas dan mendukung UMKM di Aceh,” ujar Dyah.