Yenni Wahid: Kampanye Ekonomi Syariah Lebih Digencarkan

Yenny Wahid berharap kampanye ekonomi syariah di Indonesia lebih digencarkan lagi untuk menarik umat Muslim berinvestasi sesuai ajaran agama Islam.

Yenny Wahid
Yenny Wahid

Yenny menilai keuangan syariah di Indonesia yang berkembang, baru di bidang perbankan saja. Diharapkan kedepan bisa menyasar sektor lain seperti sektor riil dan wisata. Sehingga Indonesia tidak kalah maju dengan negara lain dalam pengembangan keuangan syariah.

Ia pun berkelakar mengapa Singapura malah mempeloporkan negaranya sebagai kiblat ekonomi syariah dunia?.”Indonesia ini penduduknya Muslim terbesar di dunia. Indonesia harusnya mempolori diri sebagai kiblat ekonomi syariah dunia dan pasti bisa,” kata Yenny kepada MySharing, saat ditemui di Wahid Institute Jakarta, Jumat pekan lalu.

Menurut putri mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid ini, agar Indonesia menjadi kiblat ekonomi syariah dunia, peran regulator yakni Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) sangat diperlukan. Kedua lembaga ini, katanya, harus bersinergi menampilkan produk syariah yang menarik bagi masyarakat.”Inovasi produk syariah harus lebih menarik dari konvensional dan memberi manfaat yang berpihak kepada kemaslahatan umat,” tegasnya.

Inovasi produk ekonomi syariah yang beragam itu, lanjutnya, juga harus disosialiasikan lebih gencar lagi kepada masyarakat. Karena menurutnya,masyarakat Muslim hingga saat ini masih banyak yang belum mengetahui ekonomi syariah secara maksimal.

Dalam soal menabung atau investasi, misalnya. Umat Muslim lebih banyak yang memilih menyimpang uangnya di bank konvensional, dengan alasan karena keuntungan atau bunga yang didapat besar. Padahal bank konvensional itu lebih pada riba. “Di sinilah perlunya kampanye ekonomi syariah itu lebih digencarkan lagi untuk membuka wawasan umat dalam berinvestasis agar sesuai dengan ajaran agama Islam,” ujarnya.