Sukuk Ijarah Jadi Favorit

Kendati sukuk dapat diterbitkan dengan beragam akad, sukuk ijarah masih menjadi pilihan utama.

Dengan begitu, lanjutnya, investor dapat memperhitungkan return yang akan diperolehnya. “Investor seperti asuransi dan dana pensiun manajemennya kan aset and liability matching, artinya tinggal menghitung berapa likuiditas kewajibannya dan nanti dia akan sesuaikan dengan target return untuk dibeliin aset apa. Nah, kalau ekuitas kan tidak pasti capital gain-nya, obligasi lebih baik karena gampang diprediksi kupon dari sekarang,” jelas Anung.

Kupon #Sukuk lebih pasti jika memakai skema ijarah, investor lebih suka Click To Tweet

Anung menambahkan selain sukuk ijarah, penerbit sukuk di Indonesia juga ada yang menerbitkan sukuk berakad mudharabah meski untuk kepastian dari kuponnya tidak seperti sukuk ijarah. “Kalau diamati sekarang bank dan perusahaan pembiayaan kebanyakan pakai skema mudharabah. Namun, meski bagi hasil tidak terlalu volatile,” katanya.

Pangsa pasar #SukukKorporasi Indonesia tercatat 3,95%, 2015 Click To Tweet

Penerbitan sukuk dapat dilakukan dengan beragam pilihan akad, mulai dari akad ijarah, murabahah, mudharabah, hingga istishna dan musyarakah. Pangsa pasar sukuk korporasi Indonesia tercatat sebesar 3,95 persen. Sampai akhir 2015 outstanding sukuk korporasi berjumlah Rp 9,9 triliun dari 47 sukuk.