Direktur Utama BTPN Syariah Harry AS Sukadis.

Rasio BOPO BTPN Syariah Terus Menurun

BOPO BTPN Syariah terus menurun sejak menjadi bank umum syariah.

Menghadapi 2017, Direktur Utama BTPN Syariah Harry AS Sukadis mengatakan, pihaknya tengah mempersiapkan diri agar tak ketinggalan dengan industri. Diantara sejumlah hal yang dipersiapkan adalah dengan memperkuat bisnis eksisting, memulai proses otomasi, dan mengembangkan lini bisnis baru.

“Utamanya adalah memperkuat bisnis eksisting kita dan kita juga tidak mau ketinggalan dengan teknologi. Laku Pandai (Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif) kita juga sudah mau berjalan. Sekarang sudah ada satu juta nasabah dan 30 ribuan agen. Insya Allah tahun depan terus berjalan,” ujarnya saat ditemui usai Islamic Banking Outlook 2017, Rabu (9/11).

Ia menambahkan, BTPN Syariah juga berkeinginan untuk tetap up to date dengan perkembangan teknologi keuangan. “Kami tidak mau ketinggalan dengan teknologi keuangan, oleh karena itu proses otomatisasi sudah dimulai dari sekarang dan tahun depan bisa langsung berjalan,” jelas Harry.

Ia mengungkapkan, hingga saat ini BTPN Syariah pun terus mencatat penurunan rasio biaya operasional berbanding pendapatan operasional (BOPO) sejak menjadi bank umum syariah. “Awalnya BOPO 80 persen, sekarang mungkin sudah 70 persen. BOPO bisa turun tinggal mengontrol saja biayanya dan pendapatannya juga berkembang, biaya operasionalnya tidak simetris dengan pendapatan. Itu otomatisasi belum terasa, tapi kalau sudah kami ingin maintain di 70 persen, syukur-syukur sampai 65 persen,” papar Harry.

Di sisi lain, kendati masih tetap konsentrasi pada usaha mikro, pada tahun depan BTPN Syariah juga akan mendirikan bisnis-bisnis baru. “Kelemahannya kami adalah sekarang masih single bisnis, karena itu tahun depan kami akan mengembangkan bisnis lainnya, namun mohon maaf kami belum bisa memberitahu,” cetusnya.

BTPN Syariah kini mencatat laba Rp 260 miliar. Harry pun optimis laba tahun ini akan tercapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan di awal tahun, yaitu Rp 292 miliar. Sementara, rasio pembiayaan bermasalah tetap terjaga di bawah dua persen. “Untuk profit mungkin akan mencapai diatas Rp 350 miliar tahun depan. NPF masih terjaga, target 1,6 persen sekarang realisasinya 1,4 persen,” ungkapnya. Aset BTPN Syariah saat ini sudah hampir Rp 7 triliun.

Dirut BTN Syariah: profit mungkin akan mencapai di atas Rp 350 M, 2017 Click To Tweet