Sebagian dari Bank Pembanguan Daerah (BPD) Syariah dan Unit Usaha Syariah (UUS) sudah berlari, tapi sebagian masih harus berbenah dalam pengembangannya.
Presiden Direktur Karim Consilting Indonesia (KCI), Adiwarman Karim menuturkan, memasuki 2018, kinerja BPD syariah dan Unit Usaha Syariah (UUS) akan terbagi dalam beberapa kategori. Sebagian mereka sudah bisa berlari sementara sebagian lagi masih harus berbenah diri.
Menurutnya, Bank Aceh Syariah sudah selesia melalui masa Pilkada. Tahapan saat ini adalah bagaimana Pemerintah Provinsi Aceh menyakinkan DPRD untuk menyuntik modal Rp 1 triliun secara bertahap pada 2018-2020. “Pemprov Aceh harus menyakinkan DPRD segera suntikkan modal Rp 1 trliun, ini agar BPD syariah hasil konversi pertama di Indonesia ini bisa berkembang besar,” kata Adiwarman pada paparan Proyeksi Perbankan Syariah 2018, di TIM XII, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu (5/11).
Sementara itu, lanjut dia, BJB Syariah masih butuh revitalisasi bertahap dan komprehensif agar konidisinya stabil. Revitalisasi ini akan dimulai pada tahun 2018 , dan diprediksi akan berlangsung selama tiga tahun. “Ya perlahan tapi pasti, pada 2018 awal revilalisasi mulai akan terlihat,” ujarnya.
Adapun jelas dia, untuk UUS, UUS Bank Jateng diproyeksikan akan mendapat tambahan modal Rp 800 miliar. Pihaknya berharap bisa ada tambahan lagi kisaran Rp 200 miliar sehingga UUS Bank Jateng siap menjadi bank BUKU II pasca pisah dari induknya (spinoff).
Sedangkan pertumbuhan aset UUS Bank NTB menurutnya, akan sulit bila dilakukan secara organik karena runoff yang cepat. Tapi jika anorganik melalui konversi, maka diproyeksikan aset akan nak. ”Bank hasil konversi BPD NTB ditargetkan bisa beroperasi pada 1 Ramadhan 2018 mendatang,” ucap Adiwarman.
Demikian pula UUS Bank Jawa Timur (Jatim), UUS Bank Kalimantan Timur (Kaltim) dan UUS Bank Kalimantan Barat (Kalbar) yang siap spinoff. Namun demikian, Adiwarman menyarankan agar bank-bank tersebut jangan terlalu cepat spinoff, bila aset UUS masih terlalu kecil. Sebab menurutnya, skala bisnis yang terlalu kecil akan menyulitkan bank tersebut berkembang.
Bank NTB Syariah ditargetkan beroperasi pada 1 Ramadhan 2018 Click To TweetUUS Bank Nagara (BPD Sumbar) masih menjajaki masa depannya. Dari penilaian KCI, bank tersebut sedang melakukan berbagai survei dan selama ini pula masih akan menjaga portopolio yang ada. Bahkan Bank Sulselbar juga masih akan merealisasikan rencana besarnya untuk mengembangkan sayapnya.
Begitu juga dengan Bank Sumsel Babel, UUS Bank Kepri, UUS Bank Sulselbar, UUS Bank Kalsel, UUS Bank DIY, dan UU Bank Jambi, diproyeksikan masih akan bertumbuh sesuai dengan tren. Sementara UUS Bank Sumut akan melakukan reorientasi dan penyegaran dalam pengembangannya.