Pesantren Berpotensi Kembangkan Keuangan Syariah

Jika potensi strategis pesantren diperdayakan dengan baik, maka mimpi Indonesia menjadi kiblat keuangan syariah dunia akan terwujud.
Tuty Alawiyah
Tuty Alawiyah
Pendiri Universitas As-Syafiiyah, Tuty Alawiyah mengatakan masyarakat Indonesia harus memperoleh edukasi tentang apa itu ekonomi syariah. Ini sangat penting agar ke depan pengembangan ekonomi yang berdasarkan prinsip syariah benar-benar membumi di tengah-tengah masyarakat. “Di sinilah peran strategis pesantren dalam mensosialisasikan ekonomi syariah kepada masyarakat luas,” kata Tuty kepada MySharing, saat ditemui di Jakarta belum lama ini.
Karena menurutnya, pesantren memiliki dua peran strategis, pertama yaitu pengembangan keilmuan dan sosialisasi ekonomi syariah ke masyarakat. Hal ini karena pesantren diakui sebagai lembaga pengkaderan ulama dan da’i yang akan berperan di masyarakat. Kedua, peran pesantren yaitu mewujudkan praktik riil teori ekonomi syariah dalam aktivitas ekonomi. “Peran pesantren sangat strategis. Ini karena masyarakat melihat pesantren itu sebagai contoh dan teladan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar pendiri Pesantren As-Syafiiyah ini.
Keberadaan pesantren memang sangat dibutuhkan dalam  mensosialisasikan  ekonomi syariah di kalangan santri dan masyrarakat. Namun demikian, tegas Tuty, kedepan pemerintah dan regulator harus membuat inovasi baru agar pengembangan ekonomi syariah di pesantren tidak stagnan.
Menurutnya, ada dua hal yang harus dilakukan oleh pesantren dalam pengembangan ekonomi syariah, pertama pengoptimalkan pembelajaran fiqih mualamah. Karena ini penting untuk mencetak santri-santri yang paham akan transaksi yang sesuai dengan prinsip syariah. Sehingga kelak para santri tersebut bisa memberikan konstribusinya kepada masyarakat luas, khusunya lagi dalam mengatasi persoalan sumber daya manusia yang ada di lembaga keuangan syariah.
Hal kedua yaitu regulator perlu melakukan pelatihan di pesantren terkait dengan managemen dan akutansi syariah bekerjasama dengan lembaga keuangan syariah, seperti bank syariah, asuransi syariah, BPRS dan koperasi syariah atau BMT. Dengan terobosan ini, Tuty menyakini bahwa pengembangan ekonomi syariah akan lebih membumi baik di kalangan santri maupun masyarakat sekitar pesantren.”Kalau potensi yang dimiliki bangsa ini sudah diberdayakan dengan baik, maka mimpi Indonesia menjadi kiblat keuangan syariah global akan segera terwujud,” tegas mantan menteri Sosial ini.