Bencana alam datangnya tidak bisa dipastikan, bisa kapan saja. Oleh karena itu Lembaga Keuangan Mikro Syairah (LKMS) seperti Baitul Maal Wat Tanwil (BMT), koperasi syariah dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) perlu mitigasi risiko dengan berasuransi.
Direktur ACA, Muljadi Kusuma, menekankan pentingnya asuransi bagi LKM, seperti BPRS, dalam mitigasi risiko ketika bencana. Karena menurutnya, ketika bencana akan banyak nasabah BPRS yang akan menarik dananya.
Oleh karena itu, lanjut dia, untuk mitigasi risiko, ACA bekerjasama dengan Mercy Coprs Indonesia mendirikan program Indonesia Liquidity Facility After Disaster (ILFAD). “Program ini ditujukan untuk mempersiapkan BPRS ketika menghadapi bencana. Mitigasi risiko yang bisa dilakukan oleh BPRS dengan asuransi syariah perusabahan atau nasabahnya,” kata Muljadi, dalam Microfinance Gathering di Jakarta, belum lama ini.
Sementara itu, Raja Siregar dari Mercy Corps Indonesia, mengatakan, bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang paling rawan bencana, baik itu, gempa bumi, tsunami, maupun erupsi gunung merapi.
- Adira Finance Syariah, Danamon Syariah & Zurich Syariah Gelar FPR2024 di Rangkasbitung
- Allianz Life Syariah Luncurkan Flexi Medical Plan, Asuransi Kesehatan Fleksibel
- CIMB Niaga Syariah Resmikan Pembukaan Syariah Digital Branch di Medan
- Zurich General Takaful Indonesia Catat Kinerja Positif Asuransi Umroh
Menurutnya, bencana Indonesia adalah soal kapan, karena sudah pasti terjadi, hanya waktunya yang tidak bisa dipastikan. “Karena itu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk memitigasi risiko melalui asuransi, terutama bagi masyarakat yang tinggal didaerah yang rawan bencana,” kata Raja.
Saat ini, lanjut dia, program ILFAD sudah dilakukan di beberapa daerah yang rawan bencana, seperti Sumatera Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Aceh, Yogyakarta, dan Nusa Tenggara Timur.
“Kami juga berharap Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) seperti BMT, koperasi syariah dan BPRS yang tersebar di wilayah Indonesia memitigasi risiko nasabahnya dengan asuransi sebagai persiapan ketika terjadi bencana alam,” kata Raja.
Hal senada diungkapkan Senior Executive Vice President Bank Syariah Mandiri (BSM) Muhammad Busthami. Menurutnya, asuransi bisa digunakan sebagai salah satu alat mitigasi risiko bagi LKMS dalam pengendalian dana ketika bencana melanda.
“BMT, koperasi syariah dan BPRS harus mitigasi risiko dengan asuransi. Karena ketika bencana datang, dipastikan LKMS akan banyak menarik dana bagi nasabahnya atau perusahaannya,” ujarnya.