BNI Griya Hasanah iB mencatat portofolio pembiayaan sebesar 85,99 persen.
Plt. Direktur Utama Imam T. Saptono mengatakan, pada Maret 2016, total pembiayaan BNI Syariah sebesar Rp 18,04 triliun atau tumbuh sebesar 14,95 persen dari Maret 2015 yang sebesar Rp 15,69 triliun.
Capaian ini, lanjut Imam, terdiri atas pembiayaan konsumtif sebesar 53,18 persen, sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) sebesar 22,2 persen, sektor komersial sebesar 16,75 persen, sektor mikro sebesar 5,69 persen, dan pembiayaan kartu Hasanah Card 2,15 persen.
“Untuk pembiayaan sektor konsumtif, sebagian besar portofolionya berasal dari BNI Griya iB, yaitu sebesar 85,99 persen,” kata Imam dalam konferensi pers paparan kinerja triwulan I 2016 di kantor BNI Syariah, Jakarta (20/4).
Sementara angka Non Performing Financing (NPF) BNI Syariah hingga Maret 2016 sebesar 2,77 persen. Angka pinjaman bermasalah ini naik dari 2,53 persen pada Maret 2015, namun masih bisa ditangani.
“Kenaikan ini disebabkan oleh keterlambatan pembayaran beberapa nasabah besar, misalnya menunggu pencairan anggaran, sehingga lewat di posisi Maret,” pungkas Imam.