Pegawai swasta menjadi pembeli terbanyak sukuk ritel (Sukri) SR008 yakni 26,7 persen dengan pembelian terbesar di kisaran Rp 100 juta-Rp 600 juta.
Ilustrasi karyawan swasta. Foto: FutureReadyMengutip laman Depkeu.go.id, Jumat (11/3), Dirjen Pengelolaan, Pembiayaan, dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkau) Robert Pakpahan menyebutkan, pegawai swssta menjadi pembeli terbanyak sukuk ritel (Sukri) seri SR008 mencapai 26,70 persen. Sementara berdasarkan golongan umur, sebagian besar pembeli sukuk ritel ini berusia di atas 55 tahun, atau sudah masuk dalam usia pensiun.
“Sukuk Ritel SR008 mencatatkan rekor terbesar total investor sebanyak 48,444 orang dengan total nominal penjatahan Rp 31, 5 triliun. Rata-rata pembelian perinvestor mencapai Rp 650, 2 juta dengan porsi terbesar berada di kisaran Rp 100 juta-Rp 600 juta sebanyak 37, 77 persen,” papar Robert.
Adapun posisi kedua, lanjut dia, investor pembeli sukuk ritel SR008 pada kisaran di bawah Rp 100 juta sebanyak 36,35 persen. Sementara, pembeli di kisaran Rp 600 juta-Rp 2 miliar menempati posisi ketiga sebesar 20,28 persen.
Robert menegaskan, bahwa sukuk negara ritel ini menjadi investasi yang aman dan menguntungkan karena dijamin oleh negara. Namun, selain itu, sukuk ritel dapat menjadi sarana bagi masyarakat umum untuk secara langsung berpartisipasi dalam membiayai pembangunan intrasturktur di Indonesia.