Meskipun pelemahan ekonomi, pertumbuhan pasar modal syariah di Indonesia akan terus berkembang.
Anggota DSN MUI, Muhammad Hidayat menilai instrumen pasar modal syariah di Indonesia akan terus berkembang, meskipun trennya tidak meningkat seperti tahun sebelumnya yaitu 2013-2014.
Tren itu, lanjut dia, tergambarkan dari data Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada tahun 2013 jumlah investor pasar modal syariah pertumbuhannya signifikan mencapai 803 investor. Sedangkan pada 2014 bertumbuh 248 persen menjadi 76 persen atau meningkat menjadi 4.908 investor hingga Desember 2015.
”Meski kondisi ekonomi Indonesia saat ini melemah, tapi saya optimis pasar modal syariah tumbuh signifikan seperti tahun sebelumnya,” kata Hidayat kepada MySharing, di sela-sela Rapat Tahunan dan Musyawarah Nasional Luar Biasa Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) di Pusat Pengembangan SDM Asuransi AAUI, Jakarta, Senin (21/3).
DSN MUI: Diimbau masyarakat Muslim tidak ragu investasi di #PasarModalSyariah Click To TweetKeoptimisan itu dilandasi karena Indonesia memiliki penduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia yang memiliki potensi pasar luas. Kebutuhan masyarakat Muslim Indonesia untuk investasi di pasar modal syariah terus meningkat. Diharapkan pada tahun 2016 pertumbuhannya akan meningkat. ”Saya himbau masyarakat Muslim tidak ragu investasi di pasar modal syariah, karena sudah difatwakan DSN MUI. Artinya sudah dijamin kesyariahannya,” ujar Hidayat.
Menurutnya, memang kalau bicara investasi dipastikan bicara juga soal return dan profit.Tentunya poin investasi syariah itu memang harus memberikan return yang positif yang baik dengan sistem bagi hasilnya lebih besar. Tapi di sisi lain adalah mengurangi apa yang selama ini masyarakat rasakan di pasar modal konvensional muncul unsur spekulasi dan gharar.
”Instrumen pasar modal syariah itu prudent dilakukan syariah complance ada DPS-nya. Jadi, masyarakat harus sudah melek invetasi di pasar modal syariah, karena returnnya bagus, tidak ada spekulasi dan gharar,” tukasnya.