OJK Dorong Perusahaan BUMN Terbitkan Sukuk

Petugas PLN sedang beraksi di Jakarta. Foto: PLN.co.id
Petugas PLN sedang beraksi di Jakarta. Foto: PLN.co.id

Perusahaan Listrik Negara (PLN) menjadi perusahaan BUMN yang aktif dalam pasar sukuk.

Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sarjito mengatakan, berbagai proyek di Indonesia termasuk proyek infrastruktur membutuhkan dana yang cukup besar. Begitu pula bagi perusahaan BUMN untuk memenuhi kebutuhan pembiayaannya. Menurutnya, dalam memenuhi kebutuhan infrastruktur BUMN bisa menerbitkan sukuk untuk menarik investor dalam negeri dan luar negeri.

OJK pun terus berupaya mendorong minat emiten di Indonesia untuk menerbitkan sukuk berdenominasi rupiah untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur. Oleh karena itu, OJK mengadakan workshop sukuk sebagai salah satu upaya meningkatkan awareness sektor bisnis untuk menggunakan sukuk sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan akan pendanaan perusahaan.

“Dengan adanya Komite Nasional Keuangan Syariah, dukungan BUMN untuk menerbitkan sukuk sangat diperlukan. Dengan dukungan penuh dari Kementerian BUMN, seluruh BUMN di Indonesia dan pelaku pasar modal, kami yakin pasar modal syariah di Indonesia akan semakin berkembang, mulai dari tingkat literasi sampai dengan tingkat utilitas, yang berujung pada meningkatnya market share sukuk korporasi,” katanya dalam Workshop Peranan Sukuk dalam Pembiayaan Pembangunan Infrastruktur, Kamis (3/3).

BUMN dan korporasi di Indonesia dinilai belum mengoptimalkan sukuk korporasi untuk pendanaannya Click To Tweet

Dalam workshop yang didukung pula oleh Kedutaan Besar Inggris tersebut, Perwakilan UK Export Finance (UKEF) Adam Harris juga menjelaskan pengalaman UKEF melakukan penjaminan terhadap sukuk yang diterbitkan oleh maskapai Emirates. “BUMN dan korporasi di Indonesia dapat memanfaatkan pula skema penjaminan dari lembaga keuangan internasional untuk meningkatkan minat investor berinvestasi di sukuk korporasi rupiah,” ujarnya.

Sementara, Head of Prosperity and Economics Kedutaaan Besar Inggris Jakarta Carol Hinchley menuturkan pemerintah Inggris telah menerbitkan sukuk perdananya pada Juni 2014 sebesar 200 juta poundsterling dan menjadi negara minoritas Muslim pertama yang menerbitkan imstrumen tersebut. Ia pun mengajak pelaku industri keuangan di Indonesia untuk bekerja sama mengembangkan pasar sukuk.

“Inggris telah menjadi salah satu pusat keuangan internasional, dan termasuk yang terdepan di industri keuangan syariah. Kami memiliki sejumlah pakar di Inggris yang bisa berbagi tentang keuangan syariah dan bersama dengan pelaku industri lokal di Indonesia kami berharap bisa bekerja sama dalam memahami instrumen sukuk dan mengatasi tantangan yang akan dihadapi,” papar Hinchley.

Outstanding sukuk PLN sebesar Rp 1,7 T, sementara obligasi konvensional Rp 13 T Click To Tweet

Pada kesempatan yang sama, Perwakilan PLN Rawan Insani mengatakan, potensi penerbitan sukuk masih besar di masa mendatang. PLN pun telah menerbitkan sukuk sebanyak tujuh kali. “Outstanding sukuk PLN sebesar Rp 1,7 triliun, sementara obligasi konvensional Rp 13 triliun. Jadi pangsa pasarnya lebih dari 10 persen,” ungkapnya.