Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerapkan program branchless banking (Laku Pandai) bagi semua perbankan. OJK pun akan mendorong bank syariah memasukkan program ini ke dalam rencana bisnisnya.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad, mengatakan, peraturan pelaksanaan Laku Pandai (Branhles Banking) dan Peraturan OJK (POJK) telah dikeluarkan. Saat ini, OJK sedang mengecek kepastian sistem dan infrastruktur bank yang bakal masuk ke program branhless banking tersebut. “Bulan depan mungkin akan nada launching dan akan diluncurkan di salah satu provinsi di Indonesia Timur,” kata Muliaman, di sela-sela Pelantikan dan Rapat Kerja Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), pada Selasa (17/2).
Menurutnya, layanan Laku Pandai ini akan bersinergi dengan layanan keuangan digital (LKD) yang diinisiasi oleh Bank Indonesia (BI). Dari Rencana Bisnis Bank (RBB) 2015, pada tahap awal ini, ada 17 bank umum konvensional yang telah mendapatkan izin penyelenggarakan Laku Pandai ini.
Kendati layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif atau Laku Pandai terbuka untuk semua bank, namun bank syariah di Indonesia belum ada yang memasukkan program ini dalam rencana bisnis mereka. Muliaman menegaskan, pihaknya akan terus mendorong bank syariah untuk masuk dalam layanan branchless banking. “Sampai saat ini, belum ada yang mengajukkan izin. Bank Syariah akan kami dorong masuk ke program Laku Pandai. Tapi akan kami lihat dulu karena mereka harus siap infrastruktur di sistem teknologinya,” ujar Muliaman.
Sementara Direktur Bisnis PT Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah, Imam Teguh Saptono, menuturkan, pihaknya belum mengajukan izin untuk menyelenggarakan program branchles banking ke OJK. “Platform sistem teknologi kami sama dengan induk kami Bank BNI. Jadi, kami akan masuk ke program branchless banking kalau BNI sudah masuk ke program tersebut,” kata Iman kepada MySharing di sela-sela Rapat Kerja MES di Jakarta, Selasa (17/2).[su_pullquote align=”right”]”Bank Syariah akan kami dorong masuk ke program Laku Pandai. Tapi akan kami lihat dulu karena mereka harus siap infrastruktur di sistem teknologinya”[/su_pullquote]
Iman menegaskan, ke depan apabila telah memulai program branchless banking, BNI Syariah akan mulai menggarap pasar di Kawasan Timur Indonesia di mana belum banyak yang digarap baik dari BNI Syariah maupun BNI. Saat ini, BNI Syariah memiliki cabang-cabang mikro di Terate dan Morotai yang nantinya akan menjadi cikal layanan branchless banking di kawasan timur.
Namun demikian, lanjut Iman, meski pun belum akan masuk ke program branchless banking, saat ini BNI Syariah tengah mengembangkan layanan payment system yang dikembangkan dalam sistem operasi smartphone android. Layanan ini berbentuk mirip seperti rekening ponsel dan diberi nama Hasanah Payment.”Pilot projectnya sudah berjalan beberapa bulan dan baru di uji coba di kalangan karyawan. Sebentar lagi akan kami launching,” pungkasnya.