Nama produk perbankan syariah yang familiar lebih mengena hati masyarakat dan dimungkinkan bisa mengejar pertumbuhan perbankan konvensional.
Ketua Komite Tetap Akses Pasar Kadin Bidang UKM Rifda Ammarina menilai pertumbuhan keuangan syariah belum mengembirakan, seperti halnya perbankan syariah. Ini menurutnya, akibat kurang dalam sosialisasi baik melalui iklan maupun langsung terjun ke masyarakat. Selain itu, lanjutnya, dari sisi marketing perbankan syariah kurang gesit dalam melakukan penetrasi pasar.
Adapun faktor lain yang menyebabkan pertumbuhan perbankan syariah kurang mengemberikan adalah persoalan mengenai pembiayaan bermasalah yang berdampak pada ketakutan dari masyarakat untuk mencoba menggunakan jasa industri keuangan syariah.
Sedangkan dari sisi kelengkapan produk, menurutnya, industri keuangan syariah, khususnya perbankan syariah memang produk-produknya sama lengkapnya dengan perbankan konvensional. ”Yang membedakan cuma nama produknya yang kurang familiar, sehingga masyarakat nggak paham,” kata Rifda kepada MySharing, beberapa waktu lalu.
- Diskusi Inspiratif Rabu Hijrah: “Sinergi Pentahelik Ekonomi Syariah Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045”
- Pleno KNEKS 2024: Ekonomi Syariah Kekuatan Baru Menuju Indonesia Emas 2045
- CIMB Niaga Syariah Resmikan Pembukaan Syariah Digital Branch di Medan
- Adira Finance Syariah, Danamon Syariah & Zurich Syariah Gelar FPR2024 di Rangkasbitung
Menurutnya, baru sebagian kalangan saja yang memahami nama-nama produk di perbankan syariah. Ia pun menyarankan agar perbankan syariah dan regulator dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mungkin bisa berinovasi produk dengan nama yang mudah diingat.
Karena, lanjutnya, meski pun penduduk Indonesia mayoritas Muslim belum tentu paham dengan istilah-istilah Arab, hanya segelintir orang saja. ”Nama produknya harus familiar mudah diingat agar lebih mengena di hati masyarakat awam,” ujar Rifda.
Rifda menyakini kalau nama produk sudah mengena, masyarakat akan tertarik untuk beralih ke bank syariah dengan sistem bagi hasilnya. Apalagi sistem ini dapat mewujudkan kesejahtraan bagi kemaslahatan semua umat tidak hanya Muslim saja. Selain itu, lanjutnya, dengan nama produk yang lebih familiar dimungkinkan pertumbuhan perbankan syariah juga bisa sejajar dengan perbankan konvensional.