Maybank Indonesia berperan penting dalam pembangunan infrastuktur nasional. Kali ini, Mybank memfasilitasi pembiayaan syariah Rp 950 miliar kepada Waskita Karya.
PT Bank Maybank Indonesia Tbk [Maybank Indonesia] mendukung pembangunan infrastruktur nasional dengan menyediakan fasilitas pembiayaan Syariah Musyarakah sebesar Rp950 miliar kepada PT Waskita Karya (Persero) Tbk [Waskita].
Fasilitas pembiayaan syariah ini ditujukan bagi ekspansi bisnis Waskita, khususnya untuk membiayai modal kerja untuk pembangunan proyek infrastruktur strategis.
Head, Public Sector & Energy Maybank Indonesia, Ricky Antariksa mengatakan, penyediaan fasilitas pembiyaan Syariah selaras dengan strategi sharia first yang dijalankan Mybank Indonesia, khususnya dalam memberikan pilihan fasilitas syariah kepada mitra nasabah dalam mendukung ekspansi bisnis.
“Waskita adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi terbesar di Indonesia, yang memiliki peran penting dalam pembangunan infrastruktur nasional. Dukungan ini selaras dengan misi Maybank, yakni humanising financial services untuk berada di tengah masyarakat dengan memberikan layanan dan solusi terbaik kepada mitra bisnis,” kata Ricky dalam keterangan resminya yang diterima MySharing, Rabu malam (26/10).
Ricky menjelaskan, kemitraan strategis dengan Waskita Karya telah menjadi bagian dari upaya Maybank Indonesia untuk berperan aktif dalam mengembangkan industri perbankan syariah nasional serta mendukung pengembangan bisnis mitra perseroan, khususnya di bidang jasa konstruksi.
Ricky juga menyatakan kerjasama dalam bentuk pemberian fasilitas pembiayaan syariah juga menunjukkan bahwa industri perbankan syariah mendukung sektor jasa konstruksi di tengah maraknya pembangunan proyek infrastruktur.
Sementara itu, Direkur Keuangan Waskita Tunggul Rajagukguk menjelaskan, Waskita kembali mendapatkan kepercayaan dari perbankan dalam hal ini Maybank Indonesia untuk memberikan dukungan modal kerja.
Pembiayaan Syariah Musyarakah senilai Rp950 M Click To Tweet“Dana tersebut akan kami gunakan untuk pembangunan konstruksi infrastruktur. Perolehan kontrak terus tumbuh pesat dengan data per September 2016 total kontrak yang dikelola mencapai Rp 95 triliun. Oleh karena itu, Waskita sangat membutuhkan dukungan pendanaan utamanya perbankan,” pungkas Tunggul.