'Theresia Agustina Sitompul (kiri) saat mempresentasikan "Kembara Biru".

Museum MACAN dan UOB Hadirkan “Kembara Biru”, Ajak Anak dan Keluarga Membuat Karya Seni

Museum MACAN dan UOB, sebagai Major Education Partner Museum MACAN, mempersembahkan Instalasi Seni bertajuk "Kembara Biru" (Traveling Blues).

Kembara Biru adalah instalasi yang diciptakan perupa Indonesia Theresia Agustina Sitompul untuk seri Komisi Ruang Seni Anak UOB Museum MACAN.

Dalam karya ini, Theresia merefleksikan pengalamannya berdiam di rumah selama periode karantina. Ia kemudian membayangkan meja dapur dan ruang keluarga di rumah sebagai lapangan bermain yang luas, di mana kita bisa bersenang-senang, belajar, bertumbuh, dan mendapatkan inspirasi.

Dengan instalasi seni Kembara Biru, Theresia mengajak anak-anak dan keluarga untuk menciptakan karya seni dari benda-benda yang bisa temukan di sekitar, seperti kertas, kancing, atau kain kasa.  Nah, dalam instalasi seni Kembara Biru ini, Theresia menampilkan eksperimen dengan seni cetak karbon.

Kembara Biru juga mengundang anak-anak dan keluarga untuk beristirahat sejenak dari layar-layar digital dan menciptakan karya dengan tanganmu sendiri, guna menemukan kembali hal-hal kecil yang dekat dan erat: rumah dan pikiran kreatif kita.

Dalam acara konferensi pers yang berlangsung secara daring dan luring dari Museum Macan, Jakarta, Rabu (6/4), Theresia mengungkapkan, “‘Kembara Biru seperti melambangkan kreativitas anak-anak. Seperti saat kita melihat langit biru, bahwa langit itu kan tanpa batas, jadi kreativitas atau imajinasi anak-anak sebetulnya tanpa batas.”

Dalam praktik berkaryanya,  Theresia Agustina Sitompul menikmati proses penyelidikan memori personal dan memikirkan bagaimana Ia terhubung dengan orang lain dan lingkungan yang lebih luas. Ia merangkul peran-peran gandanya sebagai perupa, pendidik, dan ibu sebagai kesempatan untuk terus bertumbuh dan belajar. Ia meyakini bahwa dalam berbagai kondisi dan di mana pun kita berada, kita pasti bisa menciptakan karya seni yang bagus dari bahan-bahan sederhana.

Aaron Seeto, Direktur Museum MACAN dalam momen yang sama mengungkapkan, instalasi seni Kembara Biru menjadi momen yang spesial saat ini, terlebih dengan mengingat anak-anak kita saat ini lebih banyak berinteraksi dan belajar secara virtual selama dua tahun terakhir di masa pandemi.

“Instalasi ini menjadi upaya untuk menghubungkan kembali kreativitas dan imajinasi anak-anak dengan hadir secara fisik. Karena selama dua tahun terakhir, pendidikan berlangsung secara daring terus-menerus. Dan kita butuh memikirkan kembali hal tersebut, mewujudkan imajinasi dengan tangan kita sendiri,” papar Aaron Seeto.

Sedangkan Maya Rizano, Head of Strategic Communications and Brand UOB Indonesia menyambut positif dan mengapresiasi kreasi instalasi seni Kembara Biru dari  Theresia Agustina Sitompul.

Menurut Maya,  UOB sangat mendukung dengan kegiatan-kegiatan seni yang mendorong kesadaran kreatif dari anak dan keluarga. Semenjak beberapa tahun terakhir ini, UOB Indonesia berkomitmen mengembangkan keterampilan artistik anak-anak dan mendorong pemikiran kreatif mereka untuk meraih masa depan yang lebih baik.

Ruang instalasi seni karya Theresia Kembara Biru itu sendiri menampilkan kombinasi warna biru dan putih, yang menurut Theresia, identik dengan warna langit. Di dalam ruangan terdapat susunan lengan-lengan kemeja putih yang menyerupai bentuk awan pada bagian langit-langit.

Selain itu, lanjut Theresia, ruang instalasi menampilkan grafis berbentuk awan yang dibuat dengan menggunakan metode cetak karbon. Formasi awan memiliki kantung transparan, sehingga memungkinkan pengunjung untuk dapat melampirkan karya seni yang mereka buat.

Instalasi Seni Kembara Biru  di Museum Macan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat ini  mulai dibuka untuk umum sejak tanggal 9 April 2022 hingga 30 Oktober 2022 mendatang,