Tingkat inklusi keuangan syariah di Provinsi Jawa Timur tak sebanding dengan literasinya.
Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan memaparkan tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah di seluruh provinsi di Indonesia. Hasilnya Jawa Timur menduduki peringkat teratas untuk tingkat literasi keuangan syariah, tetapi ternyata tak banyak yang akhirnya menggunakan produk keuangan syariah.
Survei OJK mengungkapkan, tingkat literasi keuangan syariah di Jawa Timur sebesar 29,35 persen, tertinggi dibanding provinsi lainnya di Indonesia. Namun, dari sisi tingkat inklusi keuangan syariah tak sebanding dengan tingkat literasinya, dengan hanya sebesar 12,21 persen.
“Jawa Timur naik literasinya menjadi 29,35 persen tapi inklusinya hanya 12,21 persen. Artinya pemahamannya sudah jauh lebih banyak dibanding yang menggunakan. Ini kebalikan dari Aceh, yang paham sedikit tapi yang menggunakan produk hampir dua kalinya,” kata Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Kusumaningtuti S Soetiono, Selasa (24/1).
Pada kesempatan terpisah, Presiden Direktur Karim Business Consulting Adiwarman Karim menuturkan, hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah yang dilaksanakan OJK untuk provinsi Jawa Timur adalah hal yang unik. Menurutnya, banyak pesantren di provinsi tersebut yang sangat memahami bank syariah, terutama yang berada di kawasan Tapal Kuda (meliputi Pasuruan timur, Probolinggo, Lumajang, Jember, Situbondo, Bondowoso, dan Banyuwangi.
“Sehingga dari segi syariah itu kadang-kadang bank syariah sulit penetrasi karena yang mau dijual itu, calon nasabah lebih pintar daripada bankirnya. Kebanyakan mereka men-challenge pengetahuan bankirnya, benar syariah atau tidak,” ujarnya disela-sela Diskusi Jakarta Sebagai Pusat Keuangan Syariah, Rabu (25/1)
Dengan demikian, lanjut dia, kegiatan edukasi keuangan syariah di Jawa Timur menggunakan strategi yang agak berbeda, yaitu dengan melakukan pendekatan ke pondok pesantren. “Karena di Jawa Timur itu kalau kyai bisa diyakinkan, maka ke bawahnya bisa diyakinkan,” pungkas Adiwarman.