Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) menyakini Bank BUMN syariah bisa dorong pertumbuhan pangsa pasar industri keuangan syariah.
Wakil Ketua MES Firdaus Djaelani mengatakan, saat ini pangsa pasar industri keuangan syariah baru 5,3 persen dari total industri keuangan Indonesia.
Capaian ini, menurutnya, masih jauh dibandingkan Malaysia yang sudah mencapai 15 persen. “Kita (MES) ada keinginan, kalau bisa Indonesia itu punya bank BUMN syariah (full syariah), yang bukan Unit Usaha Syariah (UUS). Itu mantaplah bisa mendorong pertumbuhan pangsa pasar industri keuangan syariah,” kata Firdaus pada Business Gathering bertajuk “Sinergi Penjaminan Syariah dan Perbankan Syariah,” di Balai Kartini, Jakarta, Selasa(8/11)
Menurut Firdaus, jika sudah mencapai pangsa pasar 15 persen, itu artinya industri keuangan syariah sudah efisien.Jika saat ini pangsa pasar baru tercapai 5,3 persen, MES berharap tahun depan bisa tembus 6 persen. “Kemudian dalam lima tahun mendatang bisa mencapai 10 persen,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank Otoritas Jasa Keuangan (IKNB OJK) ini.
Firdaus mengaku bahwa selain pangsa pasar yang masih minim, penetrasi keuangan syariah belum maksimal. Dia berharap dengan diperkenalkannya pembiayaan dan penjaminan syariah, penetrasi bisa lebih dalam. “Dengan begitu pertumbuhan industri keuangan syariah akan lebih besar,” tegasnya.