Menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN bagi sektor keuangan pada 2020, bank syariah skala besar diharapkan hadir agar dapat bersaing dengan bank lainnya.
Direktur Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Deden Firman H mengatakan, pihaknya punya misi agar bank syariah punya peran lebih besar dalam pembiayaan pembangunan nasional, oleh karena itu diperlukan bank yang efisien. “Terkait size ternyata penting namun banyak bank syariah masih kecil. Kalau dilihat dari rasio efisiensi dan profitabilitas masih jauh dari bank yang sudah mencapai skala ekonomis,” ujarnya dalam Diskusi Perbankan Syariah, akhir pekan lalu.
Oleh karena itu, lanjutnya, bank syariah skala besar diperlukan sebagai bank jangkar. “Dulu Bank Mandiri jadi bank sangat besar kemudian saat krisis, Bank Mandiri seperti lokomotif industri yang menarik perkembangan industri bank lain. Ini harapkan terjadi di bank syariah, bank BUMN syariah bisa menjadi penarik industri keuangan syariah,” kata Deden.
Dalam rangka Masyarakat Ekonomi ASEAN, ia berharap ada bank syariah besar yang bisa bersaing dengan bank lain di kawasan ASEAN. OJK pun sudah menyusun Roadmap Perbankan Syariah, yang salah satu arah kebijkannya adalah mendorong pembentukan Bank BUMN/BUMD syariah untuk mencapai target pangsa pasar.
Deden menekankan dalam roadmap tersebut OJK pun tidak menyebut pembentukan bank BUMN syariah melalui merger, melainkan pembentukan bank BUMN/BUMD syariah. Menurut Deden, ada empat alternatif untuk membentuk bank syariah skala besar.
Pertama, pendirian bank BUMN syariah baru. Hal ini bisa tercapai jika pemerintah menghendakinya. Kedua, penggabungan bank umum syariah dan unit usaha syariah milik bank konvensional BUMN. “Namun, langkah yang dilakukan saat ini mencari mitra strategis bagi anak usaha BUMN,” ujarnya.
Ketiga, konversi bank konvensional BUMN menjadi bank BUMN syariah. Keempat, opsi mendirikan bank syariah besar dengan mendirikan bank multilateral yang dapat berperan sebagai penyedia pembiayaan infrastruktur dan pengelolaan likuiditas. Hingga saat ini baru BPD Aceh sebagai BUMD yang memutuskan untuk konversi menjadi bank umum syariah.
Sementara, pengamat perbankan syariah A Riawan Amin sepakat jika bank syariah harus berskala besar. Menurutnya, salah satu cara untuk mendorong bank syariah adalah dengan mengedepankan keunggulannya yaitu dengan skim syariah yang dimilikinya.
Pendapat lainnya disampaikan oleh mantan Menteri Keuangan era Orde Baru Fuad Bawazier. Ia mempertanyakan bila bank syariah besar bisa bersaing. “Ingin bangun bank besar itu racun darimana masuk ke pemikiran ini? Belum tentu yang besar bisa bersaing, kalau satu kolaps nanti malah ambruk semua,” tukasnya.