Mandiri Syariah Catat Kinerja Bisnis Positif Triwulan II 2018

PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) membukukan laba bersih sebesar Rp261 miliar pada triwulan II Tahun 2018. Angka tersebut tercatat naik 44,08% dibandingkan laba periode tahun sebelumnya sebesar Rp181 miliar.

Direktur Utama Mandiri Syariah – Toni EB Subari mengatakan, pertumbuhan laba tersebut terutama berasal dari naiknya pendapatan Margin Bagi Hasil bersih, Fee Based Income (FBI), pengendalian biaya overhead serta perbaikan kualitas pembiayaan. Margin dan bagi hasil bersih tumbuh sebesar Rp181 miliar atau tumbuh 5,14% (yoy) menjadi Rp3,71 triliun.

‘’Kami bersyukur bisnis Mandiri Syariah secara keseluruhan tumbuh,’’ ungkap Toni EB Subari seperti tertuang dalam siaran pers Mandiri Syariah akhir pekan lalu di Jakarta. Perusahaan, kata Toni,  sesuai strategi utama tetap fokus menumbuhkan pembiayaan berkualitas.

Toni lalu menjelaskan, pembiayaan Mandiri Syariah per Triwulan II 2018 tumbuh sebesar 7,43% menjadi Rp62,37 Triliun dari triwulan II tahun 2017 yang sebesar Rp58,06 Triliun.

Segmen Konsumer mencatatkan pertumbuhan tertinggi dengan angka kenaikan 27,44% (year on year) menjadi Rp23,79 triliun. Saat ini Mandiri Syariah telah melayani pembiayaan kepemilikan rumah, mobil dan juga pembiayaan untuk pegawai dan pensiun.

“Kami juga bersyukur memiliki induk perusahaan yang memungkinkan kami untuk bersinergi termasuk di dalam pembiayaan korporasi dalam bentuk club-deal dan sindikasi, jaringan ATM sampai dengan Layanan Syariah Bank,” jelas Toni.

“Kami juga selalu berupaya menjaga agar pertumbuhan pembiayaan Mandiri Syariah diiringi dengan perbaikan kualitas” tambah Toni.

Perbaikan kualitas tercermin dari perbaikan NPF Nett dari 3,23% turun menjadi 2,75%. Sementara, NPF Gross turun dari 4,85% menjadi 3,97%.

Dari sisi pendanaan, Mandiri Syariah mampu menumbuhkan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 13,99%  dari Rp72,30 Triliun pada Triwulan II 2017 menjadi Rp82,42 Triliun per Triwulan II 2018. Komposisi dana pun mayoritas atau 52,05% merupakan dana murah  (low cost fund) dengan total Rp42,90 Triliun.

Dengan perolehan DPK tersebut aset Mandiri Syariah per Triwulan II 2018 menjadi Rp92,81 triliun atau meningkat 13,32% dari Rp81,90 triliun periode tahun sebelumnya.

Kapasitas bisnis Mandiri Syariah juga terus mengalami peningkatan, terlihat dari beberapa pencapaian milestone di Triwulan II 2018 antara lain penambahan rekening DPK mencapai 475 ribu menjadi 7,56 juta rekening dengan jumlah transaksi melalui jaringan elektronik (ATM, Mobile Banking, Internet Banking) mencapai 63,92 juta transaksi.

‘’Alhamdullilah, kami bersyukur atas semua pencapaian ini dan berterimakasih kepada stakeholders terutama nasabah atas kepercayaan dan loyalitasnya kepada Mandiri Syariah,’’ ujar Toni EB Subari.