Direktur Mandiri Syariah - Putu Rahwidhiyasa (paling kanan) bersama Bupati Purbalingga - Dyah Hayuning Pratiwi meresmikan program Desa Berdaya Sejahtera Mandiri (BSM) Klaster Peternakan Kambing di Purbalingga (3/5).

Mandiri Syariah Berdayakan Ekonomi Peternak Kambing

PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) bersama Lembaga Amil Zakat (Laznas) BSM Umat meresmikan program  Desa Berdaya Sejahtera Mandiri (BSM) Klaster Peternakan Kambing di Purbalingga, Jawa Tengah, Jumat 3 Mei 2019.

Acara peresmian dihadiri Direktur Mandiri Syariah – Putu Rahwidhiyasa, Bupati Purbalingga – Dyah Hayuning Pratiwi, SE. B.ECON. MM, Kepala Dinas Peternakan Ir. Lily Purwati, dan Guru Besar Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro – Prof. Edy Kurnianto, serta peternak binaan yang menjadi peserta program.

“Alhamdullilah, setelah Desa BSM klaster Padi sehat di Lampung, kami melanjutkan program implementasi Sustainable Finance  melalui desa binaan peternakan kambing ini,” ungkap Putu Rahwidhiyasa.

Purbalingga dipilih Mandiri Syariah sebagai  desa binaan peternakan kambing jenis Kejobong untuk meningkatkan kesejahteraan para peternak lokal, selain untuk mendukung program Pemerintah daerah yang sedang giat mengembangkan kambing jenis tersebut.

Ada 50 orang peternak kambing yang masing-masing menerima 30 ekor kambing untuk dikembangbiakkan dengan cara membuat kandang komunal di dua lokasi yang berdekatan.

Selain mendapat hewan ternak, peternak juga memperoleh  pendampingan dari Laznas BSM Umat untuk membuat manajemen kandang yang baik, pakan yang sehat, dan lembaga koperasi yang dapat mendorong peningkatan kesejahteraan peternakan lebih baik lagi.

Melalui sistem peternakan klastering (terpusat) semua kambing ternak dipusatkan dalam 1 area peternakan dengan total lahan seluas 0,5 hektar ditambah lahan pengembangan pakan hijauan seluas 1,2 hektar.

“Di peternakan ini, kami memanfaatkan semua aspek dari mulai hewan ternaknya sampai dengan limbahnya yang kami gunakan untuk kompos/pupuk selain dijual dan menjadi tambahan pendapatan bagi kelompok peternak,” tambah Putu.

“Ke depannya kami ingin semua masyarakat peternak kambing di desa ini menjadi peternak binaan Mandiri Syariah dan tentunya dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat desa ini” jelas Putu.

Mandiri Syariah mempunyai dua besaran program Sustainable yaitu sosio bisnis dan aksi sosial terintegrasi (Mandiri Syariah Integrated Action/BISA) yang mencakup pengembangan komunitas, spiritual development, people development dan environment development.

Sampai saat ini program BISA telah dilaksanakan di 3 (tiga) desa dengan membentuk tiga klaster yaitu klaster Pertanian Padi sehat di Lampung Tengah, klaster Peternakan Sapi Potong di Trenggalek dan klaster Peternakan Kambing di Purbalingga. Program ini merupakan bagian dari mendukung Pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

Putu Rahwidhiyasa menambahkan Desa Berdaya Sejahtera Mandiri adalah program implementasi Sustainable Finance Mandiri Syariah dalam upaya penguatan ekonomi, sosial dan lingkungan melalui pengembangan sumberdaya lokal.

Selain sebagai implementasi atas POJK 51 tahun 2017 mengenai Sustainable Finance, bagi bank syariah kegiatan terkait ini merupakan bagian dari pelaksanaan prinsip Maqashid Syariah (tujuan syariah) yakni kemaslahatan umat dan lingkungan.

“Ini adalah upaya kami dalam mewujudkan konsep bahwa bank syariah mampu mengembangkan ekosistem yang tak hanya berorientasi internal (profitabilitas perusahaan), tapi juga berdampak positif secara luas untuk masyarakat, lingkungan, maupun berkontribusi pada Master Plan Jasa Keuangan Indonesia, RPJP (Rencana Pembangunan Jangka Panjang) dan RPJM (RP Jangka Menengah) Nasional, serta berkontribusi nyata pada upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs),” kata Putu.

“Insya Allah, dalam menjalankan bisnis, Mandiri Syariah tidak hanya bertujuan mencari profit semata tapi keberadaan kami harus dapat memberikan kontribusi bagi people (umat) dan planet (negeri). Semoga apa yang kami lakukan dapat #jadiberkah untuk semua,” demikian tutup Putu.