Direktur Keuangan dan Strategi Bank Muamalat – Suhendar mengatakan, bantuan tanggap bencana tersebut berupa makanan siap saji dan paket sembako yang didistribusikan ke sejumlah titik lokasi bencana. Total penerima bantuan diperkirakan sekitar 500 orang.
“Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian kami kepada saudara-saudara kita yang terdampak bencana di Sumatera Barat. Mudah-mudahan dengan kontribusi kami ini, dapat meringankan beban mereka dan kami doakan agar semoga situasi segera pulih sehingga masyarakat dapat beraktivitas kembali,” ujarnya.
BMM menyalurkan bantuan untuk penerima manfaat khususnya di daerah Nagari Rambatan Kabupaten Tanah Datar dan daerah Bukik Batabuah Kabupaten Agam. Lokasi tersebut dipilih karena merupakan lokasi yang cukup parah terdampak bencana. Adapun bantuan sembako yang didistribusikan oleh BMM antara lain berupa beras, gula, minyak goreng, dan telur.
Sementara itu, Direktur Eksekutif BMM – Novi Wardi mengatakan, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada para donatur yang berpartisipasi dalam bantuan ini, termasuk di antaranya para nasabah Bank Muamalat. Sebagai lembaga sosial pihaknya senantiasa berupaya secepat mungkin merespon bila terjadi bencana alam.
- Bank Muamalat dan BMM Serahkan Bantuan Sosial untuk Warga Lebak Banten
- Bank Muamalat dan BMM Salurkan Bantuan Pendidikan untuk Anak Karyawan (Non-Banking Staff)
- Bank Muamalat Siapkan Beasiswa untuk Anak Karyawan Sebesar Rp320 Juta
- BAZNAS RI Bersama BCA Syariah Berikan Layanan Kesehatan Mata Gratis untuk Siswa SCB
Agar penyaluran bantuan cepat dan tepat sasaran, pihaknya berkolaborasi dengan berbagai pihak. Kantor cabang Bank Muamalat Bukittinggi juga turut andil bersama dengan tim BMM dalam pendistribusian bantuan di lokasi bencana.
“Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk berkolaborasi dalam penyaluran bantuan kepada korban bencana. Langkah ini sebagai upaya meringankan beban masyarakat yang terdampak dan mempercepat pemulihan pasca bencana,” jelasnya.
Sebagai informasi, bencana banjir lahar dingin dan longsor yang terjadi pada Sabtu, (11/5) di Sumatera Barat telah mengakibatkan korban jiwa lebih dari 60 orang dan lebih dari 3.000 penduduk terpaksa mengungsi. Mayoritas korban berasal dari daerah yang berada di kaki Gunung Marapi.