KSPPS BTM Keluarkan Rekomendasi Keuangan Mikro Syariah

[sc name="adsensepostbottom"]

Induk KSPPS Baitul Tamwil Muhammadiyah mengeluarkan lima rekomendasi.

Menyikapi dinamika perkembangan lembaga keuangan mikro secara global dan nasional, sekaligus follow up dari seminar nasional dan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Induk KSPPS Baitul Tamwil Muhammadiyah (BTM) tutup buku 2017 yang diselenggarakan pekan lalu, Induk KSPPS Baitul Tamwil Muhammadiyah (BTM) akhirnya mengeluarkan rekomendasi. Hasil rekomendasi disampaikan secara tertulis oleh Ketua Induk KSPPS BTM Ahmad Suud.

Suud memaparkan, rekomendasi pertama adalah dalam rangka menuju self help organization sebagai bagian revitalisasi arah koperasi syariah kedepannya, BTM akan berupaya membangun inovasi berupa financial engeneering dan selalu mengedepankan sharia compliance dalam meneguhkan maqasid al syariah demi mewujudkan koperasi syariah yang berkualitas. Serta mewujudkan sebuah koperasi yang mandiri.

“Rekomendasi kedua, mendorong kepada seluruh jaringan BTM mulai Induk, Sekunder dan Primer untuk bisa mandiri, maka dari itu penguatan-penguatan regulasi, permodalan, sumber daya insani, inovasi produk dan teknologi IT harus diperkuat,” katanya dalam siaran pers yang diterima MySharing, akhir pekan lalu.

Ketiga, untuk mewujudkan pilar ketiga Muhammadiyah sebagai amanah Muktamar Muhammadiyah di Makassar, Induk KSPPS BTM siap sebagai garda terdepan dalam mengembangkan kewirausahaan di tanah air. “Sinergi kerjasama dengan Jaringan Saudagar Muhammadiyah akan segera diimplementasikan di berbagai infrastruktur BTM,” ungkap Suud.

Keempat, dalam mengembangkan satu Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dengan satu BTM sebagai implementasi dari Surat Keputusan Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) PP Muhammadiyah, pihaknya akan mengajak seluruh PWM dan PDM yang ada tanah air untuk membentuk BTM-BTM.

“Kami targetkan di Pulau Jawa dan Sumatera dalam tahun ini sudah terbentuk jaringan BTM. Kemudian kami meminta MEK untuk mendorong pembentukan pusat di masing masing wilayah yang sudah ada BTM, serta meminta MEK PDM dan PWM mendorong pusat BTM dan primer BTM untuk menjadi anggota induk,” jelasnya.

Kelima, dalam rangka memperkuat permodalan di BTM, Induk KSPPS BTM sangat terbuka bersinergi dengan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) seperti Perguruan Tinggi dan Rumah Sakit untuk menempatkan sebagian dananya dalam instrumen produk BTM. Selain itu, juga bersinergi dengan lembaga lainnya.

“Kami terus mendorong sinergi dengan lembaga Penyalur Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB – KUKM) dan perbankan syariah dalam penguatan dan penyaluran program pemberdaayaan terhadap pelaku UMKM Muhammadiyah dan Aisyiyah. Dengan adanya rekomendasi ini, saya berharap arah dari gerakan BTM sebagai salah satu koperasi syariah di Indonesia semakin jelas positioning-nya,” tandas Suud.

[sc name="fblike"]