KNKS dapat mempercepat koordinasi antar pemangku kepentingan keuangan syariah.
Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) diresmikan hari ini, Kamis, 27 Juli 2017, di Istana Negara oleh Presiden Joko Widodo. Komite itu pun dinilai akan dapat mengembangkan potensi sekaligus menjawab tantangan keuangan dan ekonomi syariah di Indonesia.
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Prof. Dr. Bambang Brodjonegoro mengatakan, pembentukan KNKS adalah wujud komitmen pemerintah untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia secara serius dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Komite ini pun dibentuk untuk mempercepat koordinasi dan sinergi antarkomunitas, kementerian/lembaga dan stakeholder lainnya di keuangan syariah.
“KNKS juga harus bisa menjawab tantangan pembangunan maupun ekonomi terkini, misalnya ada issue tentang ketimpangan pendapatan, maka akan didorong dulu bagaimana kontribusi ekonomi syariah terhadap penanganan masalah ketimpangan tersebut,” jelasnya, Kamis (27/7).
Wakil Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Halim Alamsyah mengatakan, KNKS bertugas untuk mempercepat, memperluas dan memajukan perkembangan keuangan syariah dalam mendukung ekonomi nasional. Di dalamnya pun akan ada Dewan Pengarah yang beranggotakan 10 pimpinan dari unsur pemerintah dan otoritas terkait.
“Lembaga yang terlibat di KNKS di antaranya Bappenas, Kementerian Keuangan, Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian, Kementerian Agama, Kementerian BUMN, Kementerian Koperasi dan UKM, Ketua Komisioner OJK, Gubernur BI, Ketua Lembaga Penjamin Simpanan dan Ketua Majelis Ulama Indonesia. Tugas-tugas KNKS selanjutnya akan dilaksanakan oleh manajemen eksekutif,” ujarnya.
Lalu, apa fungsi dari KNKS? Ia memaparkan, fungsi KNKS di antaranya adalah memberikan rekomendasi kepada pemberi kebijakan, mengoordinasikan penyusunan dan pelaksanaan arah servis sektor keuangan syariah, serta memberikan rekomendasi penyelesaian atas masalah di keuangan syariah.
KNK juga harus mampu mengatasi masalah ekonomi terkini Click To TweetDi sisi lain, IAEI pun menyatakan kesiapannya untuk berperan sebagai mitra strategis KNKS dalam rangka menjadikan Indonesia sebagai pusat keuangan syariah dunia. “Kami ingin apa yang kami kerjakan mempunyai manfaat besar, manfaat untuk umat. Karena mayoritas rakyat Indonesia adalah Muslim, maka kalau kita berkontribusi untuk umat, maka secara otomatis kita juga berkontribusi untuk Negara,” tegas Bambang yang juga merupakan Ketua Umum IAEI.