Pengembangan ekonomi syariah di Jakarta baru sebesar 70 persen. Diharapkan masyarakat Jakarta bisa lebih mencintai keuangan syariah yang terbukti sebagai benteng ekonomi umat.
Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah mengatakan, pemerintah provinsi DKI Jakarta menyambut baik kegiatan Keuangan Syariah Fair (KSF) 2016. Diharapkan acara ini bisa ramai dikunjungi masyarakat, sehingga paham dan tertarik untuk berinvestasi di keuangan syariah.
Saefullah menyampaikan, berdasarkan catatan dari Pemprov DKI Jakarta pengembangan ekonomi syariah baru sebesar 70 persen. Diharapkan dengan struktur perbankan syariah yang baru 5 persen bisa terus meningkat.
“Saya berharap keuangan syariah bisa mengambil 70 persen dari hari ke hari semakin meningkat. Kalau sekarang market sharenya baru 5 persen, diharapkan akan terus meningkat punya peran yang besar terhadap perekonomian DKI Jakarta,” kata Saefullah, dalam sambutannya pada pembukaan KSF 2016, di Mall Gandaria City, Jakarta, Kamis (3/3).
Menurutnya, jumlah penduduk Jakarta yang mayoritas Muslim merupakan potensi besar bagi pengembangan keuangan syariah, disamping tidak kalah pentingnya peran masyarakat non Muslim sebagai pengerak ekonomi di DKI Jakarta.
Dia menambahkan, kekuangan syariah pada hakekatnya bukan hanya ditujukkan pada umat Muslim, tapi juga non Muslim. Keuangan syariah merupakan pendorong pembangunan ekonomii bangsa. Untuk mewujudkan itu, seluruh potensi yang ada harus benar-benar dapat digali lebih optimal, sosialisasi dan informasi tentang keuangan syariah harus lebih gencar dilakukan. “Sehingga masyarakat Muslim dan non Muslim lebih mengenal dan mencintai keuangan syariah yang terbukti sebagai sebuah benteng ekonomi umat,” tegas Saefullah.