Slamet Wuryadi

Investasi Syariah, Aspek Kesimbangan Dunia dan Akhirat

Secara prinsip tidak ada kekurangan berinvestasi di lembaga keuangan syariah, karena adanya keseimbangan antara dunia dan akhirat.

Slamet Wuryadi
Slamet Wuryadi

Slamet Wuryadi mengaku sudah lama menjadi nasabah bank syariah. Bagi Slamet, menabung bukanlah semata mencari keuntungan. Namun, untuk mendapat kesejahteraan spiritual yang beraspek pada keseimbangan antara duniawi dan akhirat. “Saya menabung bukan mengharapkan untung, tapi lebih pada ketenangan hati yang syar’i,” kata Slamet kepada MySharing, saat di temui di Pasar Rakyat Syariah, di Lapangan Parkir Selatan, Jakata, Sabtu (13/6).

Menurutnya, kalau kita menjalani hidup sesuai syariah, maka sebenarnya secara prinsip tidak ada kekurangan menabung di bank syariah, karena adanya kesimbangan antara dunia dan akhirat. Bagi hasil, itulah keuntungan yang didapatkan. Besarnya keuntungan yang diterima oleh kita akan meningkat apabila keuntungan bank sedang booming. Itulah akad tertuang sejak awal menabung. “Sekali pun terkena krisis, kita tidak akan menangis,” ujar Pengusaha Pondok Puyuh ini sambil tersenyum.

Namun demikian, ia menegaskan, untuk investasi secara syariah semua berpaling pada hati umat Islam, untuk bisa lebih memahami keuangan syariah. Sehingga tidak ada keraguan menapaki kehidupan yang sesuai ajaran agamanya.

Menurutnya, non-Muslim saja banyak yang membidik produk keuangan syariah, alangkah lucunya kalau umat Muslim tidak berinvestasi secara syariah. ”Islam itu rahmatan lil alamin, membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua manusia di dunia. Buktinya, non-Muslim pun tidak ragu pada lembaga syariah,” imbuhnya.

Ketidak raguan itu, tambahnya, karena dilandasi perasaan terlindungi. Ada amalan dalam hitungan konktret memberikan jaminan kesejahteraan yang hakiki, memberikan ketenangan dan rasa aman. “Tanpa tercekiknya oleh rintihan bunga atau terzalimi gelombang pasang surutnya keuangan dunia,” pungkasnya.