Mau kerja di bank syariah? Penuhi dulu kualifikasinya!
Seiring bertumbuhnya industri keuangan syariah, perbankan syariah juga membutuhkan sumber daya manusia yang mumpuni. Yang dibutuhkan tidak hanya yang memahami seluk beluk operasional perbankan dan prinsip syariah di industri perbankan, tetapi juga memiliki keahlian lainnya. Apa itu?
Direktur Bank Syariah Mandiri (BSM) Putu Rahwidhiyasa mengatakan, setidaknya ada enam hal yang akan dilihat dari seorang individu terkait apakah ia memenuhi kualifikasi untuk bekerja di bank syariah. Pertama, administrasi merupakan catatan/data kepersonaliaan yang secara historikal mempunyai pengaruh terhadap pengambilan keputusan manajemen.
Kedua, SDM akan dilihat dari performanya berupa rangkaian pengalaman kerja yang dialami seseorang selama berkarir dengan ragam jabatan. Ketiga, job exposure yaitu punya standar ukuran dalam mencapai target kinerja yang ditetapkan. Keempat, lanjut Putu, SDM juga akan dinilai dari kecenderungan tipikal kepribadiannya yang dapat mendukung kinerja.
Kelima, punya kemampuan teknis yang wajib dimiliki oleh setiap jabatan. Sementara, poin terakhir adalah memiliki soft skill, yakni kompetensi perilaku yang wajib dimiliki oleh setiap jabatan. “Rata-rata ada yang belum terpenuhi dari sisi soft skills ini, oleh karena itu kalau bisa sejak mahasiswa sudah berorganisasi, sehingga akan bisa berkomunikasi dengan baik. Hal seperti itu kan tidak harus dikembangkan di kelas di perguruan tinggi,” tukasnya.
Secara khusus, tambahnya, pemenuhan SDM dari fresh graduate untuk perbankan syariah adalah berusia maksimal 27 tahun, IPK S1 minimal 3.00 atau IPK S2 minimal 3.20, aktif dalam organisais kemahasiswaan baik di dalam maupun luar kampus, punya potensi tinggi untuk menjadi pimpinan bank, punya kemampuan bahasa Inggris aktif dan pasif dengan skor TOEFL 450, punya tinggi dan berat badan yang proporsional (diutamakan minimal 158 cm untuk perempuan dan minimal 168 cm untuk lelaki), seera bersedia ditempatkan di jaringan bank seluruh Indonesia.