BSM kini fokus pada segmen ritel. Strategi tersebut ternyata berbuah kinerja yang cukup bagus. Apa latar belakangnya bank umum syariah terbesar di tanah air ini fokus ke segmen ritel ini?
Sesuai Corporate Plan 2016-2020, Bank Syariah Mandiri memang telah memokuskan pada segmen retail.
Menurut Direktur Finance and Strategi BSM – Agus Dwi Handaya, BSM fokus pada ritel memang dilatarbelakangi segmen ekonomi mayoritas masyarakat di tanah air.
“Strategi fokus pada segmen retail dilakukan melihat segmen ekonomi Indonesia yang mayoritas di segmen mikro, kecil dan menengah, dan potensi dari populasi penduduk Islam di Indonesia yang mencapai 90%,” jelas Agus Dwi Handaya dalam keterangannya di Jakarta, awal pekan ini.
Produk unggulan pada segmen retail tersebut antara lain; Tabungan BSM, Tabungan Mabrur, Pembiayaan gadai dan cicil emas, Pembiayaan Pensiun, dan Pembiayaan BSM Griya. Penjualan produk tersebut, di tengah perekonomian yang masih lambat, tahun 2015 dan awal 2016 menunjukkan kinerja yang cukup baik.
Menurut Agus, tabungan BSM sebagai mesin likuiditas BSM ternyata senantiasa tumbuh positif. Per Maret 2016 Tabungan BSM mencapai Rp24,26 triliun atau naik 10,28% dibandingkan kinerja Tabungan BSM Per Maret 2015 sebesar Rp22 triliun.
Jumlah nasabah tabungan di BSM mencapai lebih dari 6,4 juta. Market share tabungan di industry perbankan syariah per Februari 2016 sebesar 35,66%.
Sementara itu, untuk Tabungan Mabrur, BSM saat ini masih menguasai pangsa pasar tabungan haji regular sebesar 29%. Jumlah penabung haji regular di BSM per Maret 2016 mencapai di atas 1 juta penabung. Adapun untuk haji khusus, market share BSM 32,53% dengan jumlah penabung sekitar 80 ribu calon jamaah haji khusus.