Empat Alasan Pangsa Sukuk Korporasi akan Tumbuh

Peran BUMN sangat penting untuk mendukung pasar sukuk di Indonesia.

sardjito
Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sarjito. Foto: Inilah.com

Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sarjito tak menampik jika jebakan pangsa pasar lima persen di pasar sukuk merupakan sebuah tantangan besar yang harus dihadapi dalam mendukung pasar sukuk korporasi di Indonesia.

“Namun, kami yakin BUMN akan berkontribusi bagi pasar modal syariah terutama dalam penerbitan sukuk,” ujarnya dalam Workshop Peranan Sukuk dalam Pembiayaan Pembangunan Infrastruktur, Kamis (3/3).

Ia memaparkan ada sejumlah alasan pangsa pasar sukuk korporasi akan meningkat. Pertama, sat ini indutri keuangan syariah berkembang pesat dan produk keuangan syariah telah menjadi pilihan baik di Indonesia maupun luar negeri. “Banyak negara yang akhirnya memilih sukuk sebagai sumber pendanaan,” kata Sarjito.

Kedua, skema sukuk cocok untuk pembiayaan infrastruktur. Ketiga, sebagai sebuah surat berharga syariah, sukuk punya basis investor yang lebih luas mencakup investor konvensional dan syariah. “Sementara, obligasi konvensional hanya menarik investor konvensional,” tukasnya.

OJK: banyak negara yang akhirnya memilih sukuk sebagai sumber pendanaan Click To Tweet

Keempat, terbentuknya Komite Nasional Keuangan Syariah yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo dan akan menjadi forum koordinasi bagi seluruh pemangku kepentingan dalam pengembangan industri keuangan syariah. “Untuk itu peran penting dari BUMN sangat diharapkan,” cetus Sarjito.

Apalagi, lanjutnya, pada saat yang sama pemerintah Indonesia juga cukup agresif mendorong pengembangan infrastruktur yang membutuhkan dana besar. “Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, BUMN dapat menerbitkan sukuk yang dapat menarik investor domestik dan asing,” pungkasnya.