Ekonomi Melemah, KPR iB Masih Tumbuh

Ditengah perlambatan ekonomi nasional.  pembiayaan kepemilikan rumah dari bank syariah (KPR iB) masih tumbuh

KPRSyariahIlustrasi-300x200[1]Direktur Banking and Distribution Bank Syariah Mandiri (BSM)  Edwin Dwidjajanto mengatakan, pembiayaan perumahan Bank Syariah Mandiri (BSM) per Agustus 2015 mencapai Rp 8,7 tliun atau naik 22, 54 persen  year on year (yoy) dibandingkan Agustus 2014 yang mencapai Rp 6, 83 triliun.

Edwin menambahkan, pertumbuhan pembiayaan rumah BSM juga meningkat sejak awal tahun hingga Agustus ini year to date (YtD). Untuk priode Januari hingga Agustus 2015, pencarian pembiayaan rumah mencapai Rp 1, 85 triliun. Sementara pencairan pembiayaan pada Januari hingga Agustus 2014 sebesar Rp 1,32 triliun.

”Year to date pertumbuhan pembiayaan BSM tumbuh 40 persen. BSM membidik segmen midlle law dengan tiket size antara Rp 250 juta sampai Rp 500 juta,” ujar Edwin.

Sementara itu, Direktur Bank Syariah Iman T Saptono mengatakan, secara umum bisnis Groya iB Hasanah masih stabil, namun agak melambat. Karena, itu BNI Syariah harus tetap selektif.

Imam menyampaikan, pertumbuhan bisnis Griya iB Hasanah per Agustus 2015 sebesar Rp 972,69 miliar sehingga totalnya mencapai Rp 7,467 tiliun. Pada tahun 2014, bisnis ini tumbuh sebesar Rp 1,059 triliun. ”Tahun 2015 terjadi penurunan ekspansi Giya iB Hasanah, terkoreksi dengan perlambatan ekonomi Indonesia,” paparnya.

Meski ada peningkatan, ia mengaku,  pembiayaan bermasalah (NPF) masih terkendali, dari Rp 98,75 miliar atau 1,52 persen menjadi RP 150,91 miliar atau 2, 10 persen pada Agustus 2015.

Dibanding mengubah preferensi target pasar, lanjutnya, BNI Syariah tidak melakukan penguatan mitigasi risiko terhadap pembiayaan kepada non fixed income yang berdampak langsung terhadap kondisi ekonomi saat ini. Pembelian rumah tangan kedua, dan pengalihan pembiayaan.

Sekretaris Perusahaan Bank Panin Syariah (Panin Syariah/Pas) Ahmad Fathoni menuturkan, sejauh ini kondisi ekonomi tidak banyak berpengaruh pada produk KPRPas. Lantaran, fokus pembiayaan rumah Bank Panin Syariah menyasar segmen menengah dengan harga rumah antara Rp 400 juta hingga Rp 500 juta.

”Di segmen itu ada merupakan rumah pertama, untuk kebutuhan tempat tinggal tidak bisa ditunda,” kata Ahmad.

Menurutnya, sejak KPRPas diluncurkan pada Juni 2015 hingga September ini, Bank Panin Syariah sudah menyalurkan pembiayaan Rp 43 miliar. Adapun tipe rumah 45 sampai 70 tetap masih tinggi peminatnya. Itu pula yang menjadi fokus pembiayaan Bank Panin Syariah.