Eka: Kampanye “Aku Cinta Keuangan Syariah” Cuma Slogan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memang tengah gencar kampanye “Aku Cinta Keuangan Syariah,” (ACKS). Tapi menurut Eka Diva Indraguna, kampanye itu masih kurang efektif karena belum menyasar semua lapisan masyarakat.

Eka Diva Indraguna.foto:MySharing.
Eka Diva Indraguna.foto:MySharing.

”Kampanye Aku Cinta Keuangan Syariah itu kan cuma slogan, masih kurang greget membangkitkan gairah masyarakat untuk beralih pada  produk tabungan atau investasi syariah,” kata Eka kepada MySharing, di Jakarta, belum lama ini.

Eka pun memberi contoh, ketika pemerintahan Soeharto sangat gencar berkampanye “Aku Cinta Produk Indonesia,”. Namun, nyatanya kata pengusaha muda ini, kampanye ini hanyalah slogan belaka karena masyarakat Indonesia lebih menyukai produk luar dibanding produk lokal. Bahkan, hingga pemerintahan Presiden Joko Widodo, nyatanya kecintaan masyarakat terhadap produk lokal tetap melempem.

Intinya, tegas Eka, pemerintah kurang gebrakan dalam mempromosikan dan meningkatkan kualitas produk lokal. Begitu pula dengan keuangan syariah. “Kalau cuma kampanye berslogan, aktionnya kurang ya percuma tetap tertinggal,” ujarnya.

Menurut pria lulusan Universitas Borobodur, langkah yang sangat efektif untuk membangkitkan pemahaman masyarakat terhadap keuangan syariah adalah dengan memberikan edukasi yang menyasar mulai siswa TK. SD, SMP dan SMA atau sederajat. “Edukasi keuangan syariah sangat efektif dimasukkan dalam kurikulum sekolah,” ujarnya.

Eka pun menyarankan agar OJK bekerjasama dengan Kementerian Agama (Kemenag) untuk memasukkan pelajaran keuangan syariah dalam kurikulum sekolah. Menurutnya, apabila sejak dini sudah diberi pemahaman tentang keuangan syariah di sekolah-sekolah. Maka dalam kehidupan sehari-harinya hingga dewasa prinsip bersyariah itu akan selalu melekat dalam dirinya.

Bahkan, Eka juga menyakini bahwa mereka juga akan memberikan pemahaman keuangan syariah kepada keluarganya. “Penerapan keuangan syariah dalam kurikulum itu lebih membangkitkan pemahaman dibandingkan kampanye yang mengeluarkan dana besar,” pungkasnya.