Masyarakat masih mengganggap ekonomi syariah hanya sekedar konsep yang tidak memberikan kesejahteraan. Untuk meningkatkan pemahaman mereka diperlukan edukasi yang menyentuh.
Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis mengatakan untuk meningkatan perkembangan keuangan syariah perlu adanya edukasi yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
Karena menurutnya, masih banyak masyarakat yang tidak paham, sehingga mereka kurang berpihak pada ekonomi syariah. “Mereka menganggap ekonomi syariah hanya sekedar konsep, tapi tidak bisa memberikan kesejahteraan secara riil,” kata Cholil kepada MySharing, ditemui dkantor MUI Pusat, Jakarta, Selasa (29/9).
Cholil berharap regulator yaitu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan industri keuangan syariah, seperti pebankan syariah, asuransi syariah dan lembaga syariah lainnya memberikan edukasi ekonomi syariah kepada masyarakat di berbagai lini. Karena lanjutnya, edukasi itu selayaknya tidak hanya berfokus pada masyarakat perkotaan tapi harus menyasar ke seluruh pelosok Indonesia.
- Diskusi Inspiratif Rabu Hijrah: “Sinergi Pentahelik Ekonomi Syariah Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045”
- Pleno KNEKS 2024: Ekonomi Syariah Kekuatan Baru Menuju Indonesia Emas 2045
- CIMB Niaga Syariah Resmikan Pembukaan Syariah Digital Branch di Medan
- Adira Finance Syariah, Danamon Syariah & Zurich Syariah Gelar FPR2024 di Rangkasbitung
Menurutnya, masyarakat harus diberikan pemahaman tentang keuangan syariah dengan lugas, tidak hanya sekedar suguhan konsep saja dengan berbagai produk yang masih dirasakan masyarakat tidak jauh beda dengan sistem konvensional. Tapi terpenting adalah edukasi yang memberi pemahaman bahwa ekonomi syariah memberikan kesejahteraan secara riil.
“Nah, kita berharap bahwa ekonomi syariah itu betul-betul secara konseptional robany, tapi secara aplikasi bisa menyentuh langsung kepada masyarakat,” pungkasnya.