Melalui pelatihan keuangan syariah, para nelayan akan dibiasakan untuk mempraktikkan langsung pengetahuan keuangan. Diharapkan edukasi ini dapat memudahkan akses keuangan mereka.
Direktur Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) Kementerian Agama (Kemenag) bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) SEBI memberikan pelatihan keuangan syariah kepada kelompok nelayan Pulau Buluh, Batam, Kepulauan Riau.
Ketua STIE SEBI Hendro Wibowo mengatakan pihaknya sengaja memilih nelayan kecil karena tiga hal. Pertama, karena sejalan dengan program pemerintah yang saat ini fokus ke sektor maritim.
Kedua, nelayan termasuk kelompok yang relatif paling sulit mendapatkan akses keuangan. ”Ketiga adalah sebagai bentuk dukungan STEI SEBI kepada program Sahabat Keuangan Maritim yang digagas Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” kata Hendro dalam rilisnya yang diterima MySharing, Senin (26/10).
- CIMB Niaga Syariah Resmikan Pembukaan Syariah Digital Branch di Medan
- Dorong Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah, Bank Muamalat Aktif Lakukan Literasi Syariah
- Bank Muamalat Resmi Ditunjuk Sebagai Bank Kustodian Syariah
- BSI Perkuat dan Permudah Akses Bagi Masyarakat, Tambah Jaringan ATM dan CRM
Melalui pelatihan edukasi keuangan syariah ini, lanjut Hendro yang juga menjabat sekjen IEAI, para nelayan diharapkan memiliki pemahaman dan kemampuan mengelola keuangan yang lebih baik. Dan pada akhirnya memudahkan mereka memperoleh akses keuangan, khususnya lembaga keuangan syariah.
Ia menyampaikan, pelatihan yang berlangsung lima hari ini diikuti oleh 20 nelayan yang bergabung dalam Kelompok Nelayan Abadi Pulau Buluh (KNAPB). Para peserta sangat antusias mengikuti setiap sesi pelatihan yang sengaja dirancang interaktif dan tidak formal.
Sementara itu, Ketua KNAPB Bahari mengatakan para nelayan berharap pelatihan keuangan syariah ini bisa dilakukan secara berkala. ” Kami berharap program pelatihan keuangan kepada neyalan ini tidak hanya sekali, kalau bisa dilakukan secara berkala,” ujarnya.
Adapun Pembina KNAPB Warya Burhanuddin mengungkapkan bahwa ada 15 kelompok nelayan di Pulau Buluh, yang masing-masing kelompok memiliki sekitar 40 anggota. Oleh karena itu, Warya berharap setiap kelompok nelayan tersebut juga bisa mendapatkan pelatihan keuangan syariah.