Melalui skema musyarakah mutanaqisah, masyarakat kini bisa memperoleh rumah lebih mudah.
Deputy Head of Syariah Banking CIMB Niaga Rusdi Dahardin mengatakan, untuk mengisi kesenjangan permintaan perumahan, pemerintah telah mencanangkan Program Sejuta Rumah. Unit usaha syariah (UUS) CIMB Niaga pun turut mendukung program tersebut melalui skema pembiayaan kepemilikan rumah (PKR) iB berakad musyarakah mutanaqisah (MMQ).
“Tahun lalu kami meluncurkan skema MMQ untuk PKR, yang akan membantu nasabah untuk memiliki rumah pertamanya karena FTV (financing to value) MMQ lebih baik dari bank konvensional. Ini sejalan dengan Program Sejuta Rumah yang dicanangkan pemerintah,” katanya. MMQ merupakan akad antara dua pihak atau lebih yang berserikat atau berkongsi terhadap suatu barang, di mana salah satu pihak kemudian membeli bagian pihak lainnya secara bertahap.
Untuk pembiayaan properti berakad MMQ, nasabah yang membeli rumah pertama (tipe >70) dapat menyiapkan uang muka hanya sebesar 15 persen. Sedangkan untuk pembiayaan berakad murabahah, nasabah menyediakan uang muka 20 persen. “Jadi kalau uang muka nasabah kurang, salah satu produk yang kami punya adalah PKR iB MMQ, sehingga bisa dapat uang mukanya lebih murah,” jelas Rusdi.
- CIMB Niaga Syariah Dukung Ekosistem Syariah untuk Semua via Haya Festival 2024
- CIMB Niaga Syariah dan Perumda Pasar Pakuan Jaya Kerja Sama Kembangkan Ekosistem Digital Pasar di Kota Bogor
- Bank Muamalat Resmi Ditunjuk Sebagai Bank Kustodian Syariah
- Perkuat Segmen Pendidikan, Bank Muamalat Jalin Kerja Sama dengan Universitas Terbuka
Rusdi mengungkapkan porsi pembiayaan PKR iB MMQ UUS CIMB Niaga saat ini masih kecil karena baru diluncurkan tahun lalu. Namun, di masa mendatang ia menargetkan porsi PKR iB MMQ bisa seimbang dengan PKR berakad murabahah. “Insya Allah PKR iB MMQ akan tumbuh, kami menargetkan suatu saat porsinya 50-50 dengan PKR murabahah,” ujarnya.
Untuk lebih meningkatkan pembiayaan PKR iB, lanjut dia, pihaknya pun bekerja sama dengan pengembang perumahan. “Strategi pendekatan bisnis kami bertemu dengan semua jaringan yang ada di seluruh Indonesia dan bekerja sama dengan developer,” imbuh Rusdi. Saat ini porsi pembiayaan PKR UUS CIMB Niaga sebesar 30 persen dari total pembiayaan. Sedangkan, sisanya di korporasi, komersial, dan otomotif.
Menutup 2015, UUS CIMB Niaga mencatat aset sebesar Rp 9,1 triliun, pembiayaan Rp 7,28 triliun dan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 7,58 triliun. Di tahun ini pembiayaan ditargetkan naik menjadi Rp 9,4 triliun, DPK meningkat menjadi Rp 9,9 triliun, dan aset Rp 12,3 triliun.
Porsi pembiayaan perumahan CIMB Niaga Syariah sebesar 30% dari total pembiayaan Click To Tweet