Sri Mulyani dan Bambang PS Brodjonegoro diharapkan bisa segera merampungkan pembentukan Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS).
Plt Direktur Utama BNI Syariah Imam T Saptono mengatakan, secara umum perombakan kabinet (reshuffle) merupakan hal yang wajar. Pasalnya, jika ingin ada perubahan yang signifikan, maka harus ada yang dikembangkan atau diubah.
“Bukan berarti anggota kabinet sekarang lebih baik dari sebelumnya, tetapi reshuffle ini seperti adjustment untuk menghadapi tantangan perekonomian global yang terus berkembang saat ini,” kata Imam dalam konferensi pers Kinerja Triwulan II 2016 dan Halal bi Halal di Hotel Le Meridien, Jakarta, Kamis (28/7/2).
Terkait dengan pergantian Menteri Keuangan (Menkeu) yang kini dibawah Sri Mulyani Indrawati dengan wawasan international. Imam menaruh harapannya agar bisa melanjutkan program-program yang sudah dilakukan Bambang Brodjonegoro (menkei) sebelumnya.
- Diskusi Inspiratif Rabu Hijrah: “Sinergi Pentahelik Ekonomi Syariah Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045”
- CIMB Niaga Syariah Resmikan Pembukaan Syariah Digital Branch di Medan
- Bank Muamalat Resmi Ditunjuk Sebagai Bank Kustodian Syariah
- BSI Perkuat dan Permudah Akses Bagi Masyarakat, Tambah Jaringan ATM dan CRM
“Dengan masuknya Bu Sri Mulyani, kami mengharapkan bisa mengakselerasi pertumbuhan ekonomi syariah.Caranya, dengan segera membentuk Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS),” ujar Imam.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi syariah juga harus dapat dukungan dari lintasdepartemen atau kementerian. Misalnya seperti pajak deposito syariah itu sebaiknya diberikan pajak seperti reksadana dan saham.
Untuk merampungkan itu, menurut Imam, yang berperan bukan Bank Indonesia (BI) atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tetapi ada pada kementerian keuangan. Selain itu, keberpihakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk bank syariah dari segi penempatan dana pun harus berkoordinasi dengan Kementrian BUMN.
“Terkait sukuk, harapannya pada Bu Sri Mulyani membuat kebijakan pengelolaan surat berharga berbasis syariah (sukuk) bisa dilakukan oleh perbankan syariah. Ini agar mampu mendorong pertumbuhan pangsa pasar bank syariah yang belum mampu melewati 5%,” tukasnya.
Sementara itu, posisi Bambang Brodjonegoro menjadi Kepala Bappenas, Imam pun menyambut sebagai angin segar bagi perkembangan perbankan syariah di Tanah Air.
Imam menyebutkan dengan posisi Bambang sebagai Kepala Bappenas, maka bisa membantu percepatan rampungnya KNSK yang dpimpin langsung Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia.
“Alasannya, kabarnya selama ini perkembangan KNKS disebut terhambat di Bappenas. Nah, masuknya Pak Bambang ke Bappenas itu angin segar untuk bank syariah.Dia diharapkan segera merampungkan KNKS yang dipimpin langsung Presiden Jokowi,” pungkasnya.