Keuangan syariah menjadi alat yang cocok untuk semua umat manusia. Namun demikian, untuk meningkatkan perkembangan keuangan syariah diperlukan penguatan regulasi pemerintah bersinergi dengan semua pihak.
Guru Besar IPB Didin Hafidhuddin mengatakan, tantangan ekonomi syariah akan semakin besar di masa mendatang. Sehingga perlu ada penguatan regulasi dari pemerintah. Selain itu, kata dia, masyarakat juga harus aktif memberikan masukan agar regulasi yang dibuat pemerintah itu benar-benar mendukung ekonomi syariah. “Sinergi dari semua pihak juga akan mempercepat pertumbuhan ekonomi syariah Indonesia,” kata Didin.
Menurut mantan Ketua Umum Baznas, ekonomi dan keuangan syariah menjadi alat yang cocok untuk semua manusia. Oleh karena itu, dibutuhkan kerja sama dari semua pihak tidak hanya pemerintah, tapi juga pemangku kepentingan dan masyarakat. Sehingga kesulitan yang dihadapi dalam pengembangan ekonomi syariah, pasti akan ditemukan solusi terbaik.
Lebih lanjut Didin menambahkan, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang perbedaan antara perbankan syariah dan konvensional juga penting. Ini mengingat masih banyak masyarakat yang mengganggap bahwa kedua sistem perbankan tersebut sama, padahal secara mendasa jelas berbeda.
Keterlibatan semua pihak, kata dia, termasuk masyarakat sangat penting. Karena akhirnya masyarakat tak hanya sekedar disodorkan produk tapi akan lebih paham apa itu bank syariah dan manfaatnya. ”Pada penjelasan filosofinya, jarang sekali masyarakat dikenalkan soal filosofi ekonomi syariah. Maka, sosialisasinya harus kontinyu,” kata Wakil Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Watim MUI) ini.
[su_note note_color=”#fafafa” text_color=”#000″ radius=”5″]Click 2 Tweet: Jarang sekali kita dikenalkan filosofi ekonomi syariah. Maka, sosialisasinya harus kontinyu. KH. Didin Hafiduddin. http://ctt.ec/9Wrc7+[/su_note]
Agar perbankan syariah jadi lembaga kredibel, kata Didin, harus ada penguatan kelembagaan sehingga produk ekonomi syariah tidak boleh sekadar halal atau tidak boleh, tetapi juga berimplikasi bagi penguna dan kemudahan.
Menurutnya, produk ekonomi syariah terutama perbankan harusnya memimpin sektor keuangan bukan sekedar mengekor konvensional. Kalau tidak berinovasi, bank syariah akan terus diindetikkan dengan konvensional. Misalnya, untuk sektor pertanian yang dianggap berisiko, perbankan syariah bisa menggunakan akad istihna sehingga tercipta produk yang sesuai.