CIMB Niaga melakukan Paparan Kinerja Semester I 2016. Khusus untuk Unit Usaha Syariahnya, CIMB Niaga mampu mencatatkan penyaluran pembiayaan syariah sebesar Rp 8,31 trilliun, atau tumbuh 26,7% Y-o-Y.
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) akhir pekan lalu di Jakarta, melakukan Paparan Kinerja Semester I 2016. Bank ini melaporkan perolehan laba bersih konsolidasi (tidak diaudit) sebesar Rp736 miliar pada enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2016, atau tumbuh sebesar 318,2% year-on-year (Y-o-Y), dan menghasilkan earning per share sebesar Rp29,29.
Kenaikan laba bersih tersebut disebabkan oleh peningkatan pendapatan bunga bersih menjadi Rp5,81 triliun dan peningkatan pendapatan non-bunga menjadi sebesar Rp1,46 triliun, yang masing-masing tumbuh sebesar 4,8% dan 24,1% dari pencapaian pada periode yang sama tahun lalu, serta penurunan pada biaya pencadangan sebesar 7,9% Y-o-Y.
Kenaikan laba bersih tersebut disebabkan oleh peningkatan pendapatan bunga bersih menjadi Rp5,81 triliun dan peningkatan pendapatan non-bunga menjadi sebesar Rp1,46 triliun, yang masing-masing tumbuh sebesar 4,8% dan 24,1% dari pencapaian pada periode yang sama tahun lalu, serta penurunan pada biaya pencadangan sebesar 7,9% Y-o-Y.
- CIMB Niaga Syariah Hadirkan Program Semarak Berkah Ramadan
- CIMB Niaga Syariah dan Perumda Pasar Pakuan Jaya Kerja Sama Kembangkan Ekosistem Digital Pasar di Kota Bogor
- Milad ke-33, Bank Muamalat Ingin Jadi yang Terbaik Jalankan Maqashid Syariah
- BPKH dan Bank Muamalat Perkuat Sinergi Bisnis Tingkatkan Layanan Haji
Presiden Direktur CIMB Niaga – Tigor M. Siahaan mengatakan, “Di tengah tantangan situasi usaha, sejumlah bisnis unggulan kami pada semester pertama tahun 2016 menunjukkan peningkatan. Pertumbuhan NII sebesar 4,8% Y-o-Y dicapai atas penurunan pada beban bunga, sedangkan peningkatan pendapatan non-bunga sebesar 24,1% Y-o-Y didukung dengan membaiknya usaha di Treasury dan pasar modal. Kami juga terus mengontrol biaya operasional yang berhasil turun 1,2% Y-o-Y. Selain itu, biaya pencadangan untuk kredit bermasalah juga secara bertahap membaik.”
Dengan total aset mencapai Rp239,38 triliun per 30 Juni 2016, CIMB Niaga mempertahankan posisinya sebagai bank terbesar kelima di Indonesia dari sisi aset. Jumlah kredit bruto yang disalurkan tercatat menurun Y-o-Y menjadi sebesar Rp175,34 triliun per 30 Juni 2016, seiring dengan strategi CIMB Niaga yang menerapkan pertumbuhan konservatif.
Sementara itu, dari sisi kinerja CIMB Niaga Syariah, menurut Tigor M. Siahaan juga mencatat pertumbuhan yang positif.
“Dari sisi Perbankan Syariah, Unit Usaha Syariah CIMB Niaga mencatatkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 8,31 trilliun, atau tumbuh 26,7% Y-o-Y,” jelas Tigor M. Siahaan.
Sementara itu, lanjut Tigor, perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) CIMB Niaga Syariah adalah sebesar Rp 9,36 trilliun, atau tumbuh 18,3% Y-o-Y per 30 Juni 2016, demikian Tigor M. Siahaan, Presiden Direktur CIMB Niaga.